Bisnis.com, JAKARTA - Minta masyarakat tetap berada di rumah selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat jilid II di DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingatkan banyaknya korban meninggal dunia akibat pandemi Covid-19 di wilayahnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dikutip dari laman twitter pribadinya @aniesbaswedan mengunggah foto yang mengundang kesedihan bagi yang melihatnya.
Bagaimana tidak, Anies berfoto bersama dua orang lainnya, di hadapan tempat pemakaman umum bagi korban Covid-19 pada malam hari. Foto diunggah pada Sabtu (19/9/2020 malam.
"Gundukan tanah itu belum memadat. Ada 45 jenazah hari ini dikuburkan. Malam telah larut, penggali kubur belum pulang. Menanti jika datang kewajiban lagi di tengah malam. Tetaplah di rumah dulu. Jika harus pergi keluar, selalu gunakan masker," begitu tulisnya seperti dikutip Bisnis.com, Minggu (20/9/2020).
Foto yang di-retweet hingga lebih dari 2.600 kali dan disukai lebih dari 6.500 kali tersebut menunjukkan bagaimana Covid-19 telah menelan korban cukup banyak.
Baca Juga
Gundukan tanah itu belum memadat. Ada 45 jenazah hari ini dikuburkan. Malam telah larut, penggali kubur belum pulang. Menanti jika datang kewajiban lagi di tengah malam.
— Anies Baswedan (@aniesbaswedan) September 19, 2020
Tetaplah di rumah dulu. Jika harus pergi keluar, selalu gunakan masker.#jagajakartahttps://t.co/L9v76lz8un pic.twitter.com/DMRE8xD7PS
Unggahan ini menuai pro kontra di mata netizen ada yang berkomentar dengan nada positif seperti @jetsilvers yang menyebut foto ini sebagai wujud ungkapan kesedihan Anies atas banyaknya korban Covid-19 di DKI Jakarta.
"Sebagai pemimpin tentu sangat sedih dan merasa bertanggung jawab atas banyaknya korban Corona. Anies Baswedan dan tim berusaha sekuat tenaga menekan jumlah agar tidak meningkat terus. Patuhi PSBB demi keselamatan semua. Pakai masker, kacamata jaga jarak," unggah akun tersebut.
Di sisi lain, unggahan ini juga menuai kritik, seperti yang diungkap @H3roJustin yang meminta Anies lebih banyak berkeliling membubarkan kerumunan orang di DKI Jakarta.
"Yang diinspeksi di lapangan bukan kuburan tapi coba keliling Jakarta sampai ke pelosok, cek ada kegiatan yg membuat orang berkerumun? Kalau ada, aparat setempat ditindak Karena membiarkan kerumunan orang," begitu tulisnya.
Banyak pula yang mendoakan kesehatan Gubernur serta para penggali kubur yang berperan sebagai bagian dari penanganan Covid-19 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
