Bisnis.com, JAKARTA – Total kasus Covid-19 di DKI Jakarta per Minggu (20/9/2020) resmi menyalip jumlah kasus di Singapura dan beberapa negara lainnya di Asia seperti Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand.
Berdasarkan data Minggu (20/9/2020) tercatat total kasus kumulatif di DKI Jakarta sebanyak 61.966 setelah mendapat tambahan 1.138 kasus baru.
Sementara, total pasien sembuh sebanyak 48.247 setelah mendapat tambahan 1.071 orang. Sedangkan total kasus meninggal sebanyak 1.541 setelah pasien yang meninggal dunia bertambah 14 orang.
Sedangkan, berdasarkan data worldometer.info, di Singapura pada hari yang sama tercatat mendapat tambahan 18 kasus baru dengan kumulatif sebanyak 57.576 kasus.
Total yang sembuh sebanyak 57/142 orang atau bertambah 407 orang, dan total yang meninggal hanya 27 orang.
Meskipun demikian, perbandingan ini memang tidak imbang, lantaran secara jumlah penduduk DKI Jakarta tercatat sebanyak 10,6 juta jiwa, sedangkan Singapura hanya 5,8 juta jiwa.
Selain itu, jumlah tes di DKI Jakarta juga jumlahnya jauh dari Singapura. Singapura tercatat sudah melakukan tes sebanyak 426.259 per sejuta populasi. Sementara DKI Jakarta hanya sekitar 75.666 per sejuta populasi.
Dengan demikian, jumlah tes di Singapura per sejuta penduduk bahkan lebih tinggi 5 kali lipat dibandingkan dengan DKI Jakarta, padahal jumlah penduduknya setengah dari DKI Jakarta.
Kemakmuran Singapura sebagai negara, pendapatan per kapita, serta faktor perekonomian secara umum membuat negara tersebut bisa melakukan lebih banyak tes dan melakukan pencegahan lebih dini seperti melakukan lockdown. Selain itu, kesadaran masyarakat di Negeri Singa pun lebih tinggi.
“Kami menilai sebetulnya sistem kesehatan di DKI Jakarta tidak lebih buruk dari Singapura. Namun, ada perbedaan dari sisi penanganan wabah akibat timpangnya sistem kebijakan dan social capital yang saling terkait dalam konteks menghadapi wabah,” tulis Muhammad Kamil, Inisiator Instagram @pandemictalks, Minggu (20/9/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel