Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah! Proyek Jakarta International Stadium Diusulkan Masuk PEN

Pengajuan itu dilakukan karena proyek JIS termasuk dalam kegiatan pembangunan Penyertaan Modal Daerah (PMD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Maket komplek Jakarta International Stadium (JIS)./Bisnis-Aziz Rahardyan
Maket komplek Jakarta International Stadium (JIS)./Bisnis-Aziz Rahardyan

Bisnis.com, JAKARTA — Proyek pembangunan Jakarta International Stadium termasuk salah satu program yang diajukan untuk mendapat pendanaan dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional, PEN.

Hal itu dikonfirmasi Corporate Communication Jakpro Arnold Kindangen, Selasa (6/10/2020).

Pengajuan itu dilakukan karena proyek JIS termasuk dalam kegiatan pembangunan Penyertaan Modal Daerah (PMD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Karena pembagunan kami adalah PMD sehingga salah satu bentuk daripada Pemprov untuk membantu dalam pembagunan ini terus bisa berjalan kita mendapatkan bantuan pinjaman dari PEN, ini yang diajukan oleh Pemprov,” kata Arnold dalam diskusi virtual, Selasa (5/10/2020).

Proyek JIS direcanakan menelan biaya Rp4,4 triliun dan diproyeksikan rampung pada 2021.

Berdasarkan data yang diterima Bisnis, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan pinjaman Rp3,646 triliun untuk menunjang pengerjaan proyek JIS tersebut.

Anggaran itu bakal diserap dalam dua tahap yakni pada 2020 sebesar Rp1,182 triliun dan 2021 sebesar Rp2,464 triliun.

Bisnis mencoba mengonfirmasi ihwal rincian usulan anggaran PEN tersebut kepada Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah DKI Sri Hartati, tapi belum ditanggapi.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Nasruddin Djoko membeberkan informasi lebih terperinci.

Disebutkan program pengendalian banjir dan pembangunan infrastruktur olahraga memiliki usulan pagu tertinggi yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Nasruddin menerangkan secara keseluruhan kedua program itu memiliki usulan pagu sebesar kurang lebih Rp2,8 triliun untuk pinjaman di tahun 2020.

Tahun berikutnya, usulan pagu pinjaman PEN dua program itu mencapai kurang lebih Rp6,1 triliun.

“Paling besar prioritasnya memang di pengendalian banjir, itu yang pertama. Kalau program pengendalian banjir itu sebesar kurang lebih Rp1,7 triliun di tahun 2020, lalu Rp3,6 triliun pada tahun 2021. Sekitar segitu, sekali lagi ini usulan dan kita belum dikucurkan juga,” kata Nasruddin melalui sambungan telepon, Selasa (4/8/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper