Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan tingkat risiko penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta berada pada posisi sedang. Skor epidemiologi berada di angka 2,095.
Indikator itu ditetapkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tingkat pusat setelah DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat selama hampir satu bulan sejak 14 September 2020 lalu.
“Dibandingkan pada tanggal 13 September berada pada tingkat risiko tinggi dengan skor 1,4725,” kata Anies melalui keterangan resmi, Minggu (11/10/2020).
Selain itu, ujar Anies, penilaian dari FKM UI dengan indikator Epidemiologi, Kesehatan Publik, Fasilitas Kesehatan juga menunjukan perbaikan. Pada 4 Oktober skornya 67, sedangkan pada 13 September skornya 58.
“Pergerakan penduduk semenjak PSBB ketat terlihat menurun signifikan pada tempat rekreasi, taman, dan perumahan. Sedangkan pada pasar, kantor dan pabrik, serta transportasi publik sempat menurun, namun kembali naik pada 1 minggu terakhir,” kata Anies.
Selain itu, tambah Anies, terjadi penurunan proporsi penemuan kasus pada klaster perkantoran selama 1 minggu terakhir.
Baca Juga
Akan tetapi, lanjutnya, terjadi peningkatan penemuan kasus pada klaster keluarga atau pemukiman.
Atas pertimbangan itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan mengurangi kebijakan rem darurat secara bertahap.
DKI memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi dengan ketentuan baru selama dua pekan, mulai 12 sampai 25 Oktober 2020.
Keputusan itu didasarkan pada beberapa indikator, yaitu:
- laporan kasus harian
- kasus kematian harian
- tren kasus aktif, dan
- tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.
“Setelah stabil, kita mulai mengurangi rem tersebut secara perlahan, secara bertahap," ujar Anies.
Ia pun mengingatkan pentingnya kedisiplinan masyarakat.
"Kami perlu tegaskan bahwa kedisiplinan harus tetap tinggi sehingga mata rantai penularan tetap terkendali dan kita tidak harus melakukan emergency brake kembali,” tuturnya.
Anies menjelaskan grafik penambahan kasus positif dan kasus aktif harian mendatar atau stabil sejak dilakukan PSBB ketat, 13 September 2020 lalu.
Kemudian, lanjutnya, terdapat tanda awal penurunan kasus positif harian dalam 7 hari terakhir.
Berdasarkan data yang disusun FKM UI, nilai Rt Jakarta adalah 1,14 pada awal September dan saat ini berkurang menjadi 1,07.
Artinya, saat ini 100 orang berpotensi menularkan virus kepada 107 orang lainnya.
Penurunan angka Rt ini harus terus diupayakan bersama-sama oleh Pemerintah, pihak swasta dan masyarakat.
Agar mata rantai penularan wabah terputus, semua pihak harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan selama PSBB Masa Transisi.