Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada tahun 2021 bakal kembali pulih di kisaran 5 hingga 5,4 persen.
Proyeksi itu disampaikan Anies dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Perubahan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022 yang diadakan secara virtual pada Selasa (22/12/2020).
“Perekonomian DKI diproyeksikan pada tahun 2021 itu kembali pada pertumbuhan sekitar 5 hingga 5,4 persen. Jadi kalau tahun ini kita minus 2 sampai 1,6 persen, Bank Indonesia [BI] memprediksikan tahun depan kita bisa 5 sampai 5,4 persen,” kata Anies.
Malahan berdasarkan laporan BI Kantor Perwakilan DKI Jakarta, Anies optimis, pertumbuhan ekonomi Ibu Kota pada tahun 2022 menyentuh di kisaran 5,8 hingga 6,2 persen. Artinya, menurut dia, DKI Jakarta terbilang cepat dalam program pemulihan ekonomi daerah yang sebelumnya sempat terkontraksi hingga 8,32 persen pada triwulan II tahun 2020.
“Kita mengalami kontraksi yang serius di tahun 2020 tetapi kita termasuk yang paling cepat kembali di dalam perputaran perekonomian karena kesiapan dari kita semua,” tuturnya.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta diprediksi tetap mengalami pertumbuhan di kisaran 5,9 persen hingga 6,3 persen untuk tahun depan, meski masih dibayangi ketidakpastian situasi global.
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco dalam acara "Outlook Ekonomi DKI 2020" yang digelar oleh Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI). Menurutnya, ekonomi di Jakarta masih berpeluang untuk meningkat seiring mulai beroperasinya angkutan massal dan ruas tol yang berada di wilayah Jabodetabek.
"Proyek transportasi publik seperti MRT [moda raya terpadu], LRT [lintas raya terpadu], dan ruas tol dalam kota sudah mulai beroperasi. Ini bisa mendorong perekonomian di Jakarta sekitar 5,9 persen hingga 6,3 persen pada tahun depan," katanya di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DKI, realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III/2019 mencapai 6,07 persen (yoy). Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yaitu 5,72 persen (yoy).
Adapun, tren pertumbuhan ekonomi Jakarta tiga tahun terakhir tercatat positif, yaitu 5,85 persen pada 2016, 6,22 persen pada 2017, dan 6,17 persen pada 2018.
Menurutnya, pertumbuhan di ibu kota menyumbang 17 persen dari total perekonomian nasional. Karena itu, kinerja pemerintah dan pelaku usaha di DKI Jakarta menjadi barometer kondisi wilayah lain. Selain investasi, perekonomian Jakarta tahun lalu didongkrak oleh capaian ekspor.