Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan adanya potensi banjir di Ibu Kota menyusul peningkatan curah hujan beberapa waktu ke depan.
Prediksi itu diungkapkan Ariza sebagai tanggapan atas kejadian bencana alam yang menimpa sejumlah daerah di awal tahun 2021.
“Di Jakarta ini, berdasarkan data ke depan akan ada peningkatan intensitas dari pada curah hujan yang berpotensi menyebabkan banjir,” kata Ariza kepada wartawan Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (18/1/2021).
Menanggapi data itu, dia memastikan, pemerintah provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah program antisipasi. Misalkan, pengerukan, pengadaan sumur resapan, drainase vertikal, codetan, waduk dan pompa.
“Semua program kita laksanakan bahkan anggaran sudah cukup besar yang kita gelontorkan. Namun, [perlu] kesadaran masyarakat untuk tetap waspada menjaga kebersihan jangan buang sampah sembarangan,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bencana banjir tidak bakal terhindarkan jika curah hujan di wilayah Ibu kota berada di atas 100 milimeter (mm) per hari terkait dengan fenomena la nina pada akhir 2020.
Pendapat itu diutarakan Anies saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan Tingkat Provinsi DKI Jakarta di Lapangan Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, pada Rabu (4/11/2020) pagi.
“Sistem drainase kota Jakarta memiliki ambang batas rata-rata memiliki kapasitas maksimal untuk menampung 100 mm hujan per hari. Rata-rata, ada yang 50 mm ada 70 mm ada 120 mm ada 150 mm tergantung kawasannya. Tapi rata-rata sekitar 100 mm,” kata Anies.
Dengan demikian, dia mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mesti memastikan tidak ada bencana banjir jika curah hujan berada di bawah 100 mm.