Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan program penanganan banjir di DKI Jakarta pada tahun 2020 berjalan optimal. Alasannya, wilayah DKI Jakarta tidak tergenang banjir seperti awal tahun lalu.
“Kita lihat sekarang sudah di akhir Januari 2021. Alhamdullilah, kalau kita belajar dari tahun-tahun sebelumnya sudah banjir luar biasa,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (26/1/2021).
Dia mengatakan program penanganan banjir seperti pengerukan sungai, terobosan codetan, perbaikan pompa dan polder berjalan optimal di akhir tahun 2020.
“Yang lebih penting kerja sama dengan seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah dan memastikan di lingkungannya bersih,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi banjir di wilayah DKI Jakarta, Ariza sebelumnya mengungkapkan bahwa saat ini sudah terdapat 10 unit pompa dan enam unit genset dengan jumlah operator sebanyak 38 personil.
“Kesiapan pompa di seluruh rumah pompa DKI Jakarta akan terus dioptimalkan sehingga diharapkan saat musim hujan ini tidak ada masalah dalam pengoperasiannya,” tuturnya.
Adapun, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan pompa stasioner sebanyak 487 unit di 178 lokasi rumah pompa yang tersebar di wilayah DKI Jakarta.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpendapat sistem drainase DKI Jakarta menjadi penyebab utama dari bencana banjir besar yang menimpa Ibu Kota pada awal 2020.
Pendapat itu disampaikan Anies saat menyoroti tema produk jurnalistik yang mendapatkan Anugerah Jurnalistik Mohammad Husni Thamrin yang ke-46.
Pasalnya, mayoritas karya jurnalitik tersebut mengangkat isu banjir besar yang melanda Ibu Kota pada Januari 2020 lalu.
“Kita bulan Januari itu mengalami curah hujan tertinggi dalam sejarah pencataan hujan di DKI Jakarta. Pencatatan sejarah hujan itu lebih dari 150 tahun dan kemarin kita mengalami tertinggi, sehingga peristiwa ini merupakan peristiwa sejarah. Kejadian Januari 2020 itu akan dikenang,” kata Anies saat memberi sambutan dalam Anugerah Jurnalistik MH Thamrin 2020 di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (2/11/2020).
Anies menuturkan curah hujan pada awal tahun 2020 itu mencapai 377 milimeter per hari atau dalam hitungan 24 jam.