Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai program bikinan Gubernur DKI Jarta Anies Baswedan seperti Rumah DP 0 Rupiah dan OK OCE masih belum terwujud. Padahal, masa jabatan Anies bakal berakhir pada 2022 mendatang.
Hal itu diungkapkan Gembong menanggapi hasil jajak pendapat lembaga Media Survei Nasional atau Median yang mencatat elektabilitas Anies sebagai petahana terbilang tinggi jika Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI diadakan saat ini.
“Yang notabene jadi prioritas Pak Anies, misalkan program DP 0 Rupiah yang memang muncul dari gagasan Pak Anies, apa itu terwujud? Sampai hari ini belum terwujud,” tutur Gembong saat dihubungi pada Selasa (16/2/2021).
Gembong menambahkan gagasan Anies soal program OK OC juga jauh dari target realisasi. Artinya, janji politik Anies dalam Pilgub DKI 2017 lalu tidak terealisasi hampir empat tahun menjabat sebagai gubernur.
“Kemudian DP 0 Rupiah, dua-duanya tidak menampakan hasil yang signifikan, artinya tidak spektakuler sebagaimana yang dijanjikan,” kata dia.
Sebelumnya, Median mencatat elektabilitas petahana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih terbilang lebih tinggi dari Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma jika dihadapkan pada pemilihan gubernur atau Pilgub pada saat ini. Elektabilitas Anies berselisih cukup lebar yakni 9 persen dari raihan Risma.
Baca Juga
Catatan itu disampaikan Direktur Riset Median Ade Irfan Abdurahman dalam rilis virtual bertajuk Persaingan Ketat Kursi Gubernur DKI Jakarta, Senin (15/2/2021).
“Elektabilitas Anies jika dihadapkan dengan Risma pada Pilgub saat ini berada di angka 45 persen, sementara elektabilitas Risma sebesar 36 persen,” kata Ade.
Dengan demikian, terdapat selisih yang cukup lebar yakni sembilan persen. Di sisi lain, sebanyak 19 persen responden tidak memberi keputusan terkait preferensi mereka.
Survei itu menghimpun 400 responden dengan catatan margin of error kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi dan gender. Survei dilakukan dalam rentang waktu 31 Januari hingga 3 Februar 2021.