Bisnis.com, JAKARTA — Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah DKI Jakarta. Terkait hal itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga tetap siaga.
Ariza membeberkan cuaca ekstrem masih bisa terjadi hingga pekan pertama Maret 2021 di wilayah Ibu Kota. Karena itu, Ariza meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi banjir akibat cuaca buruk tersebut.
Hal itu diungkapkan Ariza merujuk pada prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Senin (22/2/2021).
“Di tanggal 23-24 [Februari] dan di akhir bulan nanti, di awal bulan depan menurut ramalan BMKG ada potensi hujan ekstrem, curah hujan yang tinggi,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/2/2021) malam.
Ariza mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah bersiaga dengan memprioritaskan keselamatan warga dari kemungkinan bencana banjir tersebut.
Selain itu, pemprov kembali menambah kapasitas kolam olakan di pinggir jalan untuk menampung debit air sementara.
Baca Juga
“Kemudian upaya lainnya kita memastikan semua kebutuhan tempat pengungsian, sarana dan prasarana, logistik, mulai dari makanan, selimut, dan pampers kita akan siapkan,” kata dia.
Sementara itu, Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga berpendapat banjir yang melanda Jakarta akhir pekan kemarin menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak dapat menyelesaikan tugasnya membenahi bantaran sungai yang membentang di Ibu Kota.
Nirwono mengatakan bangunan yang terletak di pinggir badan sungai atau lahan resapan membuat kapasitas penampungan air menjadi tiris. Contohnya, kawasan elite di Kemang, Jakarta Selatan, yang turut dilanda banjir saat itu.
“Tidak hanya Kemang Village atau Lippo saja, tetapi seluruh bangunan yang menempel dan mempersempit badan Kali Krukut, serta bangunan yang dibangun di daerah cekungan Kemang,” kata Nirwono melalui pesan tertulis, Selasa (23/2/2021).
Nirwono meminta Anies menghentikan atau mengevaluasi kembali perizinan bangunan baru di kawasan tersebut.
“Memperlebar Kali Krukut yang sudah direncanakan sejak Pak Foke [Mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo] dan [sempat] akan dilaksanakan oleh Pak Ahok [Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama],” tuturnya.