Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang anak-anak bermain air di saat banjir.
Pasalnya, bencana banjir sebagian wilayah Jakarta pada 20 Februari lalu merenggut nyawa lima orang warga Ibu Kota, empat di antaranya berstatus anak-anak. Mereka diketahui meninggal setelah bermain di area banjir tenggelam maupun hanyut terseret arus.
Anies Baswedan pun kemudian sempat takziah ke rumah duka dua korban meninggal ini. Pada kesempatan ini Anies pun mengingatkan genangan dan banjir selama hujan ekstrem menjadi tempat yang berbahaya apalagi untuk anak-anak seperti dikutip Bisnis, Senin (22/2/2021).
"Saya ingin mengajak masyarakat bila menyaksikan ada anak-anak bermain di tempat berisiko, maka pandanglah itu sebagai anak kita sendiri. Disapa, diajak menjauhi tempat berisiko. Saya instruksikan seluruh jajaran untuk memperhatikan keselamatan anak-anak," ungkap Anies, dikutip Rabu (24/2/2021).
Pernyataan Anies yang melarang anak-anak bermain saat banjir berbanding terbalik dibandingkan tahun lalu. Saat banjir di DKI Jakarta awal tahun 2020 lalu, Anies mengungkapkan anak-anak justru senang bermain air kala banjir.
Anies mengatakannya saat meninjau banjir yang menggenangi Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur tahun lalu. Anies bahkan menuturkan anak-anak bermain air di lokasi banjir bukan hanya korban, tetapi anak-anak dari kampung lain.
Baca Juga
"Anak-anak pada senang main tuh. Benar kan? Wong saya kemarin ke Kampung Pulo. Banjir kan di sana. Jadi anak-anak pada main saja, berenang," ujar Anies dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (3/1/2020).
Pemerintah provinsi DKI Jakarta pun dengan tegas melarang anak-anak bermain air banjir dan menjelaskan setidaknya terdapat empat risiko saat bermain banjir.
Jangan Bolehkan Anak-Anak Bermain Air Banjir!
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) February 24, 2021
Anak-anak merasa senang bermain air banjir, namun ini sangat berbahaya dan membawa risiko kesehatan dan keselamatan. Orang tua/ orang yang lebih dewasa wajib mencegah anak-anak agar tidak bermain air banjir.#dppappdki #jagajakarta pic.twitter.com/O8IJuLVopb
Dikutip dari Twitter Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (24/2/2021), berikut empat risiko ketika bermain banjir:
1. Penyakit Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini, umumnya tikus. Bakteri ini dapat menyerang manusia melalui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi.
Beberapa gejalanya diantaranya mual, muntah, meriang, sakit kepala, nyeri otot terutama pada betis, sakit perut, diarem kulit atau area putih pada mata menguning, demam, dan juga ruam, dikutip dari Alodokter.
2. Masalah Kulit
Bermain di air yang kotor dapat memicu terjadinya masalah kulit seperti gatal-gatal dan infeksi kulit. Infeksi kulit bisa terjadi akibat paparan air banjir yang kotor karena bercampur dengan kotoran manusia, kotoran hewan, sampah serta lumpur.
3. Hipotermia
Hipotermia adalah gejala akibat tubuh kehilangan suhu tubuh dengan cepat yang bisa terjadi akibat tibuh terpapar dingin dalam waktu yang lama. Seperti terlalu lama menggunakan baju yang basaj karena air banjir di tengah lingkungan yang bersuhu dingin.
4. Ancaman Keselamatan
Air banjir bisa membawa hewan liar hingga benda-benada tajam yang dapat mengancam keselamatan. Selain itu, dengan ketinggian dan arus kencang air, banjir juga menyebabkan manusia terbawa arus atau tenggelam.