Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPPT Akan Evaluasi Pelaksanaan Operasi Rekayasa Cuaca di Jabodetabek

Sejak 21 Februari 2021 hingga 27 Februari 2021, sebanyak 22 ton NaCl ditebar menggunakan 13 sorti penerbangan dalam operasi rekayasa cuaca di wilayah Jabodetabek.
Arsip Foto. Sejumlah personel TNI AU memasukkan penampung garam untuk keperluan operasi rekayasa cuaca ke Pesawat CN 295 di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (3/1/2020). Operasi tersebut ditujukan untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek./ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pd.
Arsip Foto. Sejumlah personel TNI AU memasukkan penampung garam untuk keperluan operasi rekayasa cuaca ke Pesawat CN 295 di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (3/1/2020). Operasi tersebut ditujukan untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek./ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pd.

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi akan mengevaluasi pelaksanaan operasi rekayasa cuaca untuk mitigasi dampak cuaca ekstrem di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Operasi akan dievaluasi pada hari Senin, 1 Maret 2021, bersama BNPB dan BMKG untuk menentukan apakah lanjut atau dihentikan berdasarkan masukan proyeksi cuaca ke depan," kata Kepala BPPT Hammam Riza, Minggu (28/2/2021).

Hammam menjelaskan bahwa pada Minggu disiapkan bahan semai berupa 2,3 ton NaCl serta dua sorti penerbangan menggunakan pesawat CN-295 dan CASA-212 milik TNI Angkatan Udara untuk mendukung penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Jabodetabek.

Teknologi modifikasi cuaca diterapkan untuk mengupayakan hujan turun sebelum awan hujan mencapai Jabodetabek sehingga intensitas hujan di wilayah tersebut berkurang dan tidak sampai menimbulkan banjir.

Sejak 21 Februari 2021 hingga 27 Februari 2021, sebanyak 22 ton NaCl ditebar menggunakan 13 sorti penerbangan dalam operasi rekayasa cuaca di wilayah Jabodetabek.

BPPT bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam menjalankan operasi rekayasa cuaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper