Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada DBD di Tengah Pandemi Covid-19

Sebanyak tujuh warga dari enam kecamatan di Jakarta Utara, terserang DBD pada periode 1 Januari sampai 28 Februari 2021.
Petugas Fogging Kecamatan Palmerah melakukan pengasapan di SDN Kota Bambu 07 Pagi, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (25/1/2019)./Antararnrnrn
Petugas Fogging Kecamatan Palmerah melakukan pengasapan di SDN Kota Bambu 07 Pagi, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (25/1/2019)./Antararnrnrn

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19, warga Jakarta [erlu mewaspadai penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Sebanyak tujuh warga dari enam kecamatan di Jakarta Utara, terserang DBD pada periode 1 Januari sampai 28 Februari 2021.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Yudi Dimyati di Jakarta, Minggu (14/3/2021), mengatakan ada tiga kasus DBD pada Februari dan empat kasus DBD pada Januari 2021 di Jakarta Utara.

"Tiga kasus di Februari ada di Kecamatan Koja, Penjaringan, dan Tanjung Priok. Masing-masing satu kasus," kata Yudi.

Dikatakan, kasus DBD di Kecamatan Koja pada Februari 2021 bertambah satu dari kasus bulan sebelumnya sebanyak dua kasus. Demikian pula di Cilincing, kasus DBD yang sebelumnya sebanyak satu kasus pada Januari menjadi nihil pada Februari. Namun, temuan kasus DBD baru di Kecamatan Penjaringan sebanyak satu kasus.

Yudi mengingatkan, bahwa lingkungan yang lembab menjadi tempat yang baik berkembang biak nyamuk demam berdarah itu.

Karena itu, pola hidup bersih dan sehat perlu terus diterapkan oleh warga dan jika menemukan gejala-gejala DBD agar segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Karena orang yang terserang DBD harus mendapatkan penanganan yang cepat," katanya.

Jika pasien terjangkit DBD lambat tertangani, kata dia lagi, maka berbahaya karena bisa meninggal dunia, apalagi pasien yang terjangkit virus DBD, siklusnya turun naik.

Pihaknya juga terus menggencarkan edukasi kepada masyarakat, melalui Puskesmas di setiap kecamatan untuk memerangi kasus DBD. Penyemprotan untuk pengasapan (fogging) juga dilakukan terhadap wilayah rawan tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti itu.

Yudi menjelaskan, DBD merupakan demam atau infeksi yang disebabkan virus flavivirodae. DBD diperantarai oleh nyamuk Aedes aegypti. Karenanya, lakukan kegiatan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) dan jangan lupa membuang air pada tampungan dispenser air.

Selain itu, setiap hari ganti air di dalam vas dan buang air yang tergenang pada alas vas.

Gejala DBD

Untuk gejala DBD ada yang sedang dan berat. Untuk gejala DBD sedang, yakni nyeri kepala, nyeri belakang mata, mual dan muntah, demam tinggi, ruam, flu, dan nyeri sendi.

Pasien demam berdarah umumnya mengeluhkan badan sakit, serta nyeri kepala berat. Selain itu, dapat timbul bintil bintil merah pada kulit (ruam).

Bagi yang terkena DBD, ruam tersebut jika ditekan akan tetap merah karena ada pendarahan di bawah kulit.

Untuk gejala DBD berat yakni syok, nyeri perut hebat, tekanan darah menurun, pendarahan, muntah hebat, gangguan organ, dan memar atau pendarahan di bawah kulit.

Covid-19

Sementara itu, pasien sembuh dari Covid-19 di Jakarta bertambah 2.008 orang, sehingga totalnya menjadi menjadi 347.210 orang, Minggu (14/3/2021).

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, Minggu (14/3/2021), dengan total pasien sembuh sebanyak 347.210 orang itu, persentasenya 96,5 persen dari jumlah kumulasi total kasus positif Covid-19 saat ini sebanyak 359.980 kasus.

Dengan penambahan pasien sembuh Covid-19 sebanyak 2.008 kasus ini maka jumlah kasus aktif yang masih dirawat atau diisolasi, turun 839 orang dari jumlah sebelumnya 7.583 orang menjadi 6.744 orang.

Sedangkan, positif Covid-19 pada Minggu ini bertambah 1.204 kasus yang merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) Sabtu (13/3/2021) terhadap 11.571 spesimen dengan hasil 1.204 positif dan 8.052 negatif.

Jika dibanding sepekan terakhir, penambahan 1.204 kasus ini lebih tinggi dibanding Sabtu (13/3/2021) sebanyak 1.034 kasus, Rabu (10/3/2021) 1.040 kasus dan Selasa (9/3/2021) 867 kasus.

Namun, masih lebih rendah dibanding Jumat (12/3/2021) 1.873 kasus, Kamis (11/3/2021) 1.754 kasus, Senin (8/3/2021) 1.783 kasus, Minggu (7/3/2021) sebanyak 1.834 kasus, terlebih dibandingkan dengan Minggu (7/2/2021) 4.213 kasus yang merupakan penambahan tertinggi selama pandemi.

Dari total 359.980 kasus hingga saat ini, sebanyak 6.026 di antaranya meninggal dunia,  setelah adanya tambahan 35 orang meninggal dari angka sebelumnya 5.991 orang. Angka tersebut senilai 1,7 persen dari jumlah total kumulasi kasus positif.

Dari jumlah tes, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" Covid-19 selama sepekan terakhir di Jakarta di angka 12,2 persen atau di atas batas persentase Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maksimal lima persen untuk kategori kawasan aman.

Terakhir, persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini masih 11, 2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper