Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekolah Kolaborasi, Anies Ingin Merger 40 Pasang Sekolah Negeri dan Swasta

Ruang lingkup program itu meliputi pertukaran pengetahuan tentang pendekatan pembelajaran, manajemen kelas dan pengembangan konten mata pelajaran dari guru mata pelajaran.
Karyawan mengisi ulang sabun cair di wastafel Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4, Jakarta Pusat, Senin (22/3/2021)./Antararn
Karyawan mengisi ulang sabun cair di wastafel Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4, Jakarta Pusat, Senin (22/3/2021)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperkenalkan program Sekolah Kolaborasi yang bertujuan untuk menggalang kerja sama di antara institusi pendidikan negeri dan swasta di Ibu Kota.

“Sekolah kolaborasi wadah bagi harmonisasi sekolah negeri dan swasta dalam mewujudkan pendidikan tuntas berkualitas,” tulis Anies dalam akun instagram pribadinya, Senin (3/5/2021).

Adapun, ruang lingkup program itu meliputi pertukaran pengetahuan tentang pendekatan pembelajaran, manajemen kelas dan pengembangan konten mata pelajaran dari guru mata pelajaran.

Program itu juga memberi akses bagi pertukaran terhadap fasilitas pembelajaran, termasuk untuk sumber belajar, laboratorium maupun sarana olahraga.

Saat ini, Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah menjalankan sebanyak 21 pasang sekolah uji coba terkait program Sekolah Kolaborasi yang tersebar di DKI Jakarta.

“Target 2021 ini ada penambahan sekolah uji coba jenjang SMP dan SMA sebanyak 40 pasang. Terbentuknya piloting sekolah kolaborasi untuk SMK sebanyak 10 sekolah induk dan 30 sekolah mitra,” kata dia.

Pertengahan tahun lalu, Anies berencana menggabungkan sekolah negeri dan swasta untuk menjamin kualitas pendidikan yang merata di setiap sekolah di DKI Jakarta.

Ide itu diungkapkannya saat memberi penjelasan dalam rapat pimpinan ihwal paparan bantuan biaya masuk sekolah swasta bagi siswa dari keluarga terdampak Covid-19 pada 16 Juli 2020.

“Soal peningkatan sekolah nonnegeri ini begitu kita sampai sekolah swasta, maka SMK ini paling parah dari semuanya. Bukan tidak mungkin langkah-langkah drastis kita lakukan di sini, mulai dari merger karena memang banyak siswanya yang klitiran tapi eksis,” kata Anies melalui video rapim yang diunggah di Kanal Youtube DKI Jakarta pada Minggu (19/7/2020).

Malahan, dia meminta, untuk mengintegrasikan sistem PPDB menjadi satu di antara sekolah negeri dan swasta. Dengan demikian, menurut dia, semua warga DKI Jakarta memiliki pilihan yang sama.

“Tahun ini kalau bisa tahun reform total untuk pendidikan swasta. Tahun ajaran depan kita sudah bisa mengatur perpindahan antara jenjang sebagai satu kesatuan,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper