Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Menanjak Tambahan Pasien Covid-19 di Jakarta

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta saat ini mencapai 10.592 orang yang tengah dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri.
Sejumlah calon relawan mengantre untuk melakukan tes kesehatan di Komplek Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020)./Antara
Sejumlah calon relawan mengantre untuk melakukan tes kesehatan di Komplek Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran mencatat terjadi penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang signifikan setelah dua pekan libur lebaran tahun ini.

Rata-rata penambahan pasien konfirmasi positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit hulu penanganan Covid-19 di Ibu Kota itu kini mencapai 100 hingga 150 pasien per hari.

Perwira Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan pihaknya merawat 2.013 pasien konfirmasi positif Covid-19 pada Minggu (30/5/2021).

Data pasien teranyar itu bertambah 151 orang selang satu hari sebelumnya yang berada di angka 1.925 orang.

Dengan demikian, keterpakaian tempat tidur di rumah sakit darurat itu telah mencapai 33,5 persen. Adapun, total daya tampung pasien RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran menyentuh di angka 5.994 orang.

“Data saat ini, total pasien yang dirawat di Wisma Atlet untuk Tower 4,5,6,7 diisi oleh 984 orang pria dan 1.029 perempuan,” kata Aris melalui keterangan tertulis, Minggu (30/5/2021).

Secara keseluruhan, total pasien yang sudah terdaftar di Tower 4, 5, 6, dan 7 Wisma Atlet sudah mencapai 85.628 orang. Dari total tersebut, 83.615 orang di antaranya sudah keluar, ada yang sembuh, dirujuk ke rumah sakit lain, atau meninggal dunia. 

“Tercatat total 875 orang dirujuk ke rumah sakit lain, yang sembuh 82.652 orang, dan meninggal 88 orang,” kata Aris melalui keterangan resmi, Selasa (25/5/2021).

Ketiga tower tersebut difungsikan untuk menjadi tempat isolasi dan perawatan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru kembali dari luar negeri (repatriasi).

Di Tower 8, 9, dan 10 Wisma Atlet Pademangan untuk pasien repatriasi dan PMI saat ini merawat 4.325 orang dari semula 3.923 pasien. 

Di sisi lain, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.064 orang pada Minggu (30/5/2021).

Penambahan kasus baru itu berasal dari tes PCR kepada 10.573 orang kemarin.  Sementara itu, jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta saat ini mencapai 10.592 orang yang tengah dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri.

"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 373.236. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 69.664,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia melalui keterangan tertulis, Minggu (30/5/2021).

Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 429.333 kasus. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 411.495 dengan tingkat kesembuhan 95,8 persen, dan total 7.309 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8 persen.

“Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,6 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen,” kata dia.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan, bahwa keterpakaian tempat tidur bagi pasien konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta saat ini berada di kisaran 30 persen. Adapun, sekitar 20 hingga 30 persen rumah sakit di DKI Jakarta merawat pasien warga non-KTP DKI Jakarta.

Tren penambahan pasien harian itu sudah turut menjadi perhatian khusus dari Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito saat meninjau RSD Covid-19 Wisma Atlet pada Rabu (26/5/2021) lalu.

“Pengalaman yang lalu sehabis libur panjang lonjakan kasus akan meningkat, oleh karena itu kehadiran saya ingin memastikan kesiapan baik dari aspek personil maupun sarana dan prasarana pendukung lainnya,” ujar Ganip saat tiba di RSDC Wisma Atlet.

Dalam kunjungan tersebut, Ganip memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 dan meninjau ketersediaan obat, alat pelindung diri, dan personie yang bertugas bersama Pangdam Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Mayjen TNI Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet.

Ganip menegaskan RSDC Wisma Atlet sudah siap menghadapi jika terjadi potensi kenaikan kasus.

“Kesiapan personel tidak ada masalah, daya tampung bisa diantisipasi, sarana dan obat-obatan siap hingga dua bulan ke depan dan terus menerus akan ditambah mengikuti kondisi nantinya,”tuturnya.

Kemudian, dia menjelaskan, sejak libur Idulfitri hingga saat ini terjadi lonjakan pasien di RSDC Wisma Atlet rata-rata 100 orang per hari dan akan terus dilakukan pemantauan secara ketat hingga beberapa minggu ke depan.

Pertengahan Juni

Kementerian Kesehatan membeberkan, momen lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air bakal terlihat pada pertengahan Juni 2021. Hal itu terjadi sebagai dampak dari tingginya mobilitas masyarakat selama libur lebaran kemarin.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kasus konfirmasi positif Covid-19 diprediksi bisa meningkat hingga 50 persen dari kurva Covid-19 tertinggi pascalibur Natal dan Tahun Baru awal tahun ini.

“Peningkatan kasus Covid-19 akan mencapai puncak pada pertengahan Juni. Seberapa volatile persentasenya nanti kita akan lihat. Tetapi, kami mengambil ancang-ancang kira-kira 50 persen,” kata Dante saat memberi keterangan dalam rapat kerja Kementerian Kesehatan bersama dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (27/5/2021).

Dante menyebut, bahwa peningkatan kasus saat ini sudah dapat teramati pada pada pekan ini. Puncaknya, akan muncul hingga pekan keenam dan ketujuh atau pada pertengahan Juni 2021 mendatang.

“Mudah-mudahan tidak setinggi libur Natal dan Tahun Baru kemarin, karena pemerintah sudah mengambil beberapa langkah antisipasi,” ujarnya.

Dante menambahkan, pihaknya telah mengidentifikasi 54 varian mutasi Covid-19 dari total 1.744 sampel yang dihimpun dari setiap daerah.

Varian mutasi itu masuk dalam kategori berbahaya atau variant of concerns yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Sudah ada 54 kasus mutasi Virus Corona yang terjadi. Kasus mutasi tersebut kemudian dibedakan yang bersumber dari luar dan tidak ada kontak dengan sumber luar,” tuturnya.

Dante menerangkan, pihaknya mengklasifikasi 35 varian mutasi Covid-19 yang berasal dari kasus migrasi. Sisanya, dia mengatakan, 19 varian mutasi Covid-19 itu berasal dari transmisi lokal.

“Artinya bahwa sudah ada kontaminasi lokal di Indonesia untuk variant of concerns yang terjadi secara mutasi,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper