Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 10.903 pasien pada Senin (5/7/2021). Data itu diperoleh setelah dilakukan tes PCR sebanyak 32.262 spesimen dari 25.809 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia menerangkan tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bergerak naik.
Sebanyak 15 persen dari 10.903 kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun, dengan rincian, yaitu 1.237 kasus adalah anak usia 6 - 18 tahun dan 400 kasus adalah anak usia 0-5 tahun. Sedangkan, 8.275 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 955 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.
“Untuk itu, penting sekali bagi para orang tua agar menjaga anak-anaknya lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak. Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi,” kata Dwi melalui keterangan resmi, Senin (5/7/2021).
Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu. Artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 158.060 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 426.163 per sejuta penduduk," kata dia.
Baca Juga
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 4.169 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 91.163. Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 591.498 kasus.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 491.556 dengan tingkat kesembuhan 83,1 persen, dan total 8.779 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 39,9 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 13 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.