Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat telah memakamkan 803 jenasah Covid-19 dalam kurun waktu dua pekan terakhir.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pencatatan itu mengalami peningkatan hingga 10 kali lipat jika dibandingkan dengan tren awal Mei 2021 lalu.
Dalam kunjungannya ke TPU Rorotan, Ariza menuturkan sekitar tujuh ambulans berjejer mengantar jenazah untuk segera dimakamkan di liang lahat yang semakin menipis.
“Ada petugas yang menulis nama-nama saudara kita di kayu nisan, terdengar suara azan, tangisan dan wajah-wajah berbalut kesedihan,” kata Ariza melalui akun instagram pribadinya, Selasa (6/7/2021).
Suasana duka itu, Ariza menambahkan, menjadi gambaran nyata dari kesedihan setiap keluarga selama tiga semester Pandemi Covid-19 di Jakarta.
“Saya pernah kehilangan anggota keluarga juga, saya merasakan kesedihan yang ibu bapak rasakan,” tuturnya.
Sebelumnya, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta mulai merasa kewalahan menguburkan jenazah Covid-19 seiring meningkatnya tingkat kematian pasien di Ibu Kota selama dua pekan terakhir.
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Edi Sumantri menuturkan pihaknya belakangan mesti mengangkut jenazah menggunakan truk bermuatan 8 peti mati. Alasannya, ambulans tidak lagi mampu menampung laju kematian pasien di Ibu Kota beberapa waktu terakhir.
“Baru jam 6 sore sudah 146 jenazah. Dinas Pemakaman enggak sanggup nguburin, sudah capek semuanya. Sampai jam 6, sisanya di taruh di puskesmas-puskesmas,” kata Edi saat menghadiri rapat di Komisi Keuangan DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/6/2021).
Hal itu diungkapkan Edi berkaitan dengan serapan anggaran belanja tidak terduga atau BTT di Dinas Pertamanan dan Hutan Kota yang mencapai Rp13,02 miliar.
Dia merinci anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan peti jenazah, baju alat pelindung diri atau APBD senilai Rp4,63 miliar, penyaluran insentif bulan Januari hingga Maret 2021 Rp5,22 miliar dan pengadaan peti jenazah, masker sarung tangan karet Rp3,16 miliar.
“Hanya satu tempat [pemakaman] yang tersedia di Rorotan saja. Makanya ini akan bertambah lagi untuk biaya peti dan lain-lain,” kata Edi.