Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merayakan Iduladha di Tengah Kasus Covid-19 yang Makin Mengkhawatirkan

Dia meminta masyarakat tetap bahu membahu menegakkan protokol kesehatan untuk menekan laju pertumbuhan kasus positif Covid-19 yang relatif mengkhawatirkan.
Qurban secara online/Istimewa
Qurban secara online/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Iduladha tahun ini dirayakan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang justru semakin buruk dari tahun lalu.

Dia meminta masyarakat tetap bahu membahu menegakkan protokol kesehatan untuk menekan laju pertumbuhan kasus positif Covid-19 yang relatif mengkhawatirkan.

“Tahun ini kembali kita merayakan Iduladha dalam suasana pandemi yang malah lebih berat dari tahun lalu. Kita semua pasti merasakan kekecewaan tidak bisa merayakan Iduladha dalam suasana penuh kemeriahan,” kata Anies melalui kanal Youtube Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Selasa (20/7/2021).

Bahkan, sebagian masyarakat yang hendak menunaikan ibadah haji terpaksa diurungkan tahun ini.

“Untuk itu izinkan saya menyampaikan apresiasi yang amat tinggi kepada seluruh warga yang turut membantu menyelamatkan nyawa sesama dengan cara mengurangi mobilitas, dengan menjaga protokol kesehatan,” kata dia.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 5.000 pasien pada Senin (19/7/2021).

Laporan itu sekaligus menunjukkan adanya pelandaian awal kurva Covid-19 yang relatif ekstrem setelah lonjakan kasus pada pertengahan Juni 2021.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan laporan itu berasal dari pemeriksaan 28.653 spesimen kepada 18.624 orang.

“Sebanyak 18.624 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 5.000 positif dan 13.624 negatif,” kata Dwi melalui keterangan resmi, Senin (19/7/2021).

Dwi menerangkan tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bergerak fluktuatif.

Sebanyak 12 persen dari 5.000 kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun, dengan rincian, yaitu 476 kasus adalah anak usia 6 - 18 tahun dan 142 kasus adalah anak usia 0 - 5 tahun.

Sedangkan, 3.766 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 616 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

“Untuk itu, penting sekali bagi para orang tua agar menjaga anak-anaknya lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak. Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi,” kata dia.

Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 7.932 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 100.796 pasien. Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 751.312 kasus.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 640.171 dengan tingkat kesembuhan 85,2 persen, dan total 10.345 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,4 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6 persen.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 34,8 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 15,2 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper