Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanganan Covid-19, Dinkes DKI Jakarta Nyatakan Ibu Menyusui Lebih Baik Divaksin

Risiko ketika terpapar Covid-19 tidak bisa dipilih dan akan menjadi fatal jika gejala yang dialami tergolong berat.
Ilustasi vaksin Covid-19./Twitter Kemenkes RI
Ilustasi vaksin Covid-19./Twitter Kemenkes RI

Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan bahwa ibu menyusui lebih baik divaksin untuk menekan penularan dan risiko Covid-19.

"Kalau melihat kondisi saat ini, ditimbang risiko tidak divaksin dengan divaksin, tentu pilihannya harus divaksin," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani dalam diskusi soal ASI eksklusif di Jakarta, Senin (9/8/2021).

Menurut dia, risiko ketika terpapar Covid-19 tidak bisa dipilih dan akan menjadi fatal jika gejala yang dialami tergolong berat.

Sementara itu, efek samping yang dialami dari beberapa jenis vaksin Covid-19, juga masih sama dengan orang yang tidak menyusui, di antaranya demam, pegal di sekitar area suntikan, lemas, hingga mengantuk.

"Jadi, benefit divaksin lebih besar dibandingkan dengan risiko yang ditimbulkan," ucapnya.

Untuk itu, ia mengimbau agar ibu menyusui untuk mendaftar di Puskesmas atau melalui aplikasi Jaki untuk mendapatkan jadwal vaksinasi.

Sebelumnya, Satgas Air Susu Ibu (ASI) Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi mengatakan bahwa peningkatan kekebalan tubuh ditemukan pada ibu menyusui yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Bahkan, kadar antibodinya telah meningkat sejak 14 hari setelah penyuntikan dosis pertama.

"Pada ibu yang telah vaksinasi Covid-19 ditemukan kadar antibodi spesifik SARS CoV-2 dalam ASI meningkat pesat dalam waktu 14 hari setelah vaksinasi dosis pertama, semakin kuat setelah minggu ke-4 dan terukur lebih tinggi pada minggu ke-5 dan ke-6," terangnya.

Menurutnya, ibu menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19 tetap bisa memberikan ASI eksklusif untuk buah hatinya. Justru berdasarkan hasil penelitian, kata dia, ASI pada ibu positif Covid-19 memiliki kandungan antibodi yang tinggi.

"Pada ibu yang terkonfirmasi positif, ternyata di dalam ASI-nya mengalir antibodi Imunoglobulin A dan G, mengalir pula Lactalbumin, Lactoferin yang secara spesifik merupakan benteng perlawanan terhadap SARS-CoV-2. Inilah yang disebut imunisasi pasif yang alami, yang diberikan ibu penyintas COVID-19 kepada bayinya," kata Wiyarni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper