Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Epidemiolog: PPKM di DKI Cukup Meyakinkan untuk Turun Level, Tapi...

Pemerintah diminta tidak terburu-buru menurunkan level PPKM di Jakarta mengingat pada penerapan level 3 ekonomi sudah mulai berjalan.
Warga menyeberang jalan saat jam pulang kerja di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan pemerintah mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro dibandingkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali atau lockdown (karantina wilayah) salah satunya karena pertimbangan faktor ekonomi./Antara
Warga menyeberang jalan saat jam pulang kerja di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan pemerintah mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro dibandingkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali atau lockdown (karantina wilayah) salah satunya karena pertimbangan faktor ekonomi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai masih ada masalah yang perlu diperbaiki oleh Pemprov DKI Jakarta dalam penerapan protokol kesehatan di Ibu Kota, meskipun penurunan level dianggap sudah bisa dilakukan.

Menurut Dicky, masalah yang perlu dibenahi masih menyangkut kedisiplinan masyarakat dan tempat-tempat usaha. Adapun, dia mengacu kepada pelanggaran di kafe Holywings Kemang beberapa hari lalu yang berpotensi menjadi pemicu penyebaran Covid-19.

"Penurunan level PPKM sudah cukup meyakinkan untuk dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun, masih ada catatan. Kasus seperti Holywings khususnya menjadi pertimbangan," ujar Dicky kepada Bisnis, Senin (13/9/2021).

Dia menilai indikator epidemiologi yang sudah memberikan lampu hijau untuk dilakukan penurunan level juga mesti disertai dengan sikap waspada. Pemprov DKI Jakarta diminta tidak terburu-buru mengingat penerapan level 3 ekonomi sudah mulai berjalan.

Menurut Dicky, dalam mengambil langkah di tengah situasi saat ini tidak bisa hanya merujuk kepada indikator epidemiologis, melainkan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 5M.

"Menurut saya, DKI harus tetap di level 3. Setidaknya, pemerintah punya waktu untuk memastikan kepatuhan masyarakat dan pengusaha untuk tidak menciderai pencapaian pemprov sejauh ini," ujarnya.

Setidaknya, kata Dicky, Pemprov DKI memiliki waktu 2 pekan untuk memastikan kepatuhan masyarakat benar-benar dijalankan.

Sebagai informasi, kasus aktif termasuk masyarakat yang masih dirawat/isolasi di DKI Jakarta dalam sepekan terakhir mengalami penurunan sebanyak 1.644 kasus sehingga totalnya saat ini berjumlah 3.941 atau setara dengan 0,50 persen dari total kasus aktif di Indonesia.

Pasien sembuh tercatat sebanyak 837.264 orang. Total dalam sepekan terakhir 3.599 orang. Adapun, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Ibu Kota saat ini mencapai 98 persen.

Sementara jumlah pasien meninggal dunia dalam sepekan terakhir sebanyak 95 dengan tren relatif baik. Total, DKI Jakarta mencatat jumlah kasus meinggal sebanyak 13.437 kasus kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper