Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) Fidri Arnaldy mengungkapkan perseroan segera merealisasikan rencana untuk melantai di bursa atau initial public offering (IPO) pada 2022.
Hal itu disampaikan oleh Fidri di rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta di kantor DPRD DKI Jakarta pada Selasa (28/12/2021).
"Rencana Bank DKI mau IPO tahun 2022," ujar Fidri di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/12/2021).
Rencana IPO tersebut juga diiringi dengan beberapa aspek lainnya yang merupakan strategi perusahaan mengembangkan bisnis tahun depan, yakni aspek transformasi bisnis, transformasi digital dan operasional, serta transformasi human capital dan culture.
Mengutip data resmi perusahaan, sampai dengan kuartal III/2021 Bank DKI sudah merealisasikan target laba bersih senilai 90,57 persen atau Rp563,83 miliar. Adapun, target laba bersih perusahaan sampai dengan akhir 2021 adalah Rp622, 67 miliar.
Sementara dari segi pendapatan sampai dengan kuartal III/2021 Bank DKI sudah merealisasikan pendapatan senilai 76,75 persen atau Rp3,52 triliun. Adapun, target pendapatan perusahaan sampai dengan akhir 2021 adalah Rp4,59 triliun.
Baca Juga
Sebenarnya, isu IPO Bank DKI sudah muncul sejak 2018. Namun, rencana tersebut batal direalisasikan karena beberapa hal yang dinilai menjadi penyebab.
Di antaranya, kondisi pasar saham yang anjlok pada 2019 karena dipengaruhi stabilitas politik jelang pemilihan umum (Pemilu) serentak. Sejalan dengan itu, pergantian DPRD DKI Jakarta ketika Pemilu pun dinilai turut memengaruhi.