Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan akan menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit meski tingkat keterisian tempat tidur sejauh ini relatif aman. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus konfirmasi akibat varian Omicron.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan ketersediaan tempat tidur di RS untuk pasien Covid-19 relatif aman lantaran tingkat keterisiannya masih di bawah 70 persen.
"Secara keseluruhan keterisian tempat tidur di RS relatif aman. Bukan baik ya. Keterisian meningkat, tapi relatif aman karena kurang dari 70 persen," jelas Dwi kepada wartawan di Jakarta, Senin (31/1/2022).
Dari total 140 RS di Jakarta yang melayani pasien Covid-19, kata Dwi, masih bisa ditemukan cukup banyak rumah sakit dengan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) yang longgar
Kendati demikian, di sebagian RS yang lebih diminati oleh masyarakat dikatakan terjadi antrean. Namun, dia tidak menjelaskan secara spesifik lokasi RS dengan tingkat antrean tinggi.
Selain itu, antrean diakibatkan oleh beberapa pengaturan yang memerlukan waktu sebelum pasien bisa masuk ke dalam ruang perawatan.
"Tentu harus tingkatkan kapasitas RS-nya, karena sangat mungkin ditemukan peningkatan kasus yang dari hari ke hari ke depannya," ujarnya.
Pemprov dan RS, kata Dwi, sedang dalam proses yang progresif dalam memperbanyak kapasitas rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19 seiring dengan terus merebaknya varian Omicron.
Ke depan, dia mengungkapkan, bakal dilakukan pengaturan dan pengalihan pasien bukan Covid-19. Pemilahan akan dilakukan bagi pasien yang sudah dapat dipulangkan atau dialihkan ke rumah sakit lain sebagai bagian dari upaya menambah kapasitas RS di Jakarta.