Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan membawa sejumlah pokok pembahasan terkait isu perkotaan dalam Presidensi G20 tahun ini.
Pokok pembahasan yang pertama, kata Anies, adalah integrasi transportasi publik yang dampaknya berkaitan dengan penurunan emisi karbon serta mampu mengurangi kemacetan di Ibu Kota yang diklaim terealisasi dalam kurun 5-6 tahun terakhir.
"Lewat data time series yang kami miliki, selama 5-6 tahun terakhir kami menyaksikan penurunan tingkat kemacetan dan peningkatan untuk target dekarbonisasi," kata Anies via YouTube seperti dikutip, Rabu (16/2/2022).
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta akan menyorot kebutuhan untuk menata ulang konsep di perkotaan.
Anies menilai zonasi terkait dengan perencanaan tata kota memerlukan banyak penyesuaian yang perlu dibahas.
Dia menilai percepatan penyesuaian tersebut tidak terlepas dari kendala. Salah satu kendala percepatan penyesuaian adalah regulasi.
Baca Juga
"Misalnya, sekarang kita ingin membangun rumah, yang biasanya dimensinya diukur panjang lebar saja, sekarang panjang lebar tinggi. Di sisi lain, ada kebutuhan menata ulang lokasi rumah dengan lokasi kerja. Ini membutuhkan relaksasi regulasi," jelasnya.
Tahun 2022, Indonesia secara resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20) selama setahun penuh.
Artinya, Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan perhelatan yang dimulai dari 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022.
Serah terima presidensi dari Italia, selaku Presidensi G20 2021 kepada Indonesia, sudah dilakukan secara langsung pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia.
Presidensi G20 mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.
Dikutip dari situs Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.