Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Jakarta Macet Lagi Menurut Wagub Riza Patria

Memasuki Ramadan, kemacetan mulai terjadi di sejumlah ruas jalan. Kemarin misalnya, kemacetan terjadi di sepanjang ruas jalan dari Tanah Abang menuju kawasan Kuningan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria/Antara
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kemacetan mulai kerap terlihat di jalanan DKI Jakarta seiring dengan kian longgarnya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat dalam beberapa waktu belakangan.

Memasuki Ramadan, kemacetan mulai terjadi di sejumlah ruas jalan. Kemarin misalnya, kemacetan terjadi di sepanjang ruas jalan dari Tanah Abang menuju kawasan Kuningan mulai sekitar pukul 17.00 WIB.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tidak menampik kian normalnya situasi pandemi Covid-19 di Ibu Kota menjadi salah satu indikator utama yang menyebabkan kembali macetnya jalanan di Jakarta.

"Mulai macet karena memang sudah mulai normal kembali. Sejak 2 tahun pandemi kita sudah ada pelonggaran-pelonggaran dalam melakukan aktivitas," kata Riza kepada wartawan di DPRD DKI Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Beberapa hal seperti penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan kapasitas 100 persen, kegiatan di sektor perkantoran, dan pusat perbelanjaan dinilai ikut berkontribusi atas kemacetan yang kembali terjadi.

Bulan lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat pamer soal turunnya peringkat Ibu Kota DKI Jakarta dalam hal kemacetan. Sebelumnya, Anies juga memamerkan mengenai capaian itu di Instagram pribadinya.

\"Bayangkan, dari peringkat empat, dalam waktu 5 tahun turun dari posisi keempat kota termacet di dunia. Sekarang kita posisi 46 di dunia,” kata Anies

Namun, berkurangnya mobilitas warga akibat pandemi Covid-19 dinilai menjadi faktor utama turunnya tingkat kemacetan di DKI Jakarta dari peringkat 400 menjadi 46 periode 2007-2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper