Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Tiket Formula E Diundur Lagi, PSI: Makin Gak Jelas!

Fraksi PSI melayangkan kritik terkait penjualan tiket ajang Formula E yang diundur lagi oleh penyelenggara.
Foto udara pembangunan sirkuit Formula E Jakarta, Kamis (24/2/2022)./Antara
Foto udara pembangunan sirkuit Formula E Jakarta, Kamis (24/2/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Fraksi PSI DKI Jakarta melayangkan kritik kepada Pemprov DKI lantaran penjualan tiket ajang balapan mobil listrik Formula E kembali diundur.

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan ada ketidakjelasan penjualan tiket Formula E karena tenggat waktu sudah mencapai 60 hari lagi dan perlu persiapan yang matang.

Apalagi, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) juga menjanjikan akan ada pelatihan bagi UMKM, konser musik, dan hiburan lainnya.

"Saya kemarin baca pernyataan Bang Ahmad Sahroni. Katanya, mundur lagi penjualan tiket. Sekarang, Jakpro sedang terburu-buru mengingat waktu sampai tanggal pelaksanaan hanya tersisa 60 hari, tapi penjualan tiket terus diundur. Paniknya makin keliatan, semuanya jadi tampak tidak jelas," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (6/4/2022).

Selain mengkritik persiapan pelaksanaan Formula E, Anggara juga meminta agar penentuan harga tiket dilakukan dengan perhitungan yang tepat. Menurutnya, Pemprov DKI setidaknya harus bisa menutupi biaya yang sudah dikeluarkan dari APBD.

Dia memberi contoh, jika rata-rata harga tiket seharga Rp1 juta dengan kapasitas 50.000 orang, Pemprov DKI Jakarta hanya dapat Rp150 miliar dalam tiga tahun

"Itu gak akan bisa ganti pengeluaran APBD, apalagi untung," kata Anggara.

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta itu juga menambahkan agar seharusnya biaya penyelenggaraan Formula E ini murni dari PT Jakpro agar tidak membebankan APBD DKI Jakarta.

Apalagi, kata dia, skema kerja sama pelaksanaan Formula E Jakarta ini adalah Business to Business (B to B) bukan Business to Government (B to G). Pemprov DKI Jakarta menunjuk Jakpro untuk menjalankan Formula E tersebut, alih-alih dikerjakan sendiri melalui Dinas Pemuda dan Olahraga.

"Jadi, sudah menjadi kewajiban dari pelaksana agar mengganti uang APBD yang sudah dibayarkan seperti commitment fee sebesar Rp560 miliar setelah Formula E Jakarta usai," ucapnya.

Meski demikian, Anggara juga mengharapkan pelaksanaan Formula E di Jakarta ini berjalan dengan maksimal sehingga hal ini dapat menjaga nama baik Jakarta dan Indonesia sebagai tuan rumah kali ini.

Dia menaruh kepercayaan kepada semua pihak karena sudah berkomitmen untuk melancarkan pelaksanaan ajang mobil listrik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper