Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Ubah Nama Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PDIP: Rancu

Gilbert Simanjuntak menilai perubahan nama RSUD menjadi Rumah Sehat oleh Gubernur Anies Baswedan menimbulkan kerancuan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertanyakan larangan Citayam Fashion Week, Jumat (22/7). Kegiatan tersebut belakangan ramai menjadi perbincangan usai sejumlah anak muda bergaya bak model di zebra cross di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat. JIBI/Bisnis-Pernita Hestin Untari
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertanyakan larangan Citayam Fashion Week, Jumat (22/7). Kegiatan tersebut belakangan ramai menjadi perbincangan usai sejumlah anak muda bergaya bak model di zebra cross di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat. JIBI/Bisnis-Pernita Hestin Untari

Bisnis.com, JAKARTA-- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI Jakarta fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mengomentari perubahan nama 31 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat.

Menurutnya perubahan nama tersebut akan menimbulkan kerancuan.

Terlebih secara umum singkatan RS masih diartikan sebagai Rumah Sakit.

"Penamaan Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat akan menimbulkan kerancuan. Mengartikan bahasa Inggris hospital akan menjadi dua arti, Rumah Sehat untuk RSUD DKI dan Rumah Sakit buat RS di luar RSUD, dan keduanya mempunyai arti yang berbeda. Ini akan membingungkan mereka yang sekolah," kata Gilbert dalam keterangannya, dikutip Rabu (3/8/2022).

Gilbert pun menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak boleh sembarangan untuk melakukan perubahan nama tanpa melibatkan ahli tata bahasa dan meminta pendapat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Ini bukan seperti penamaan jalan yang merupakan wewenang DKI dan tidak jelas alasannya, membingungkan dan menimbulkan penolakan masyarakat. Apalagi perubahan nama RS dilakukan dua bulan menjelang berakhir jabatan," kata Gilbert.

Gilbert pun menyinggung tidak banyak yang dilakukan Anies untuk kemajuan layanan kesehatan ketika menjabat. Dia mengatakan bahwa ketika pandemi sedang tinggi, justru pemerintah Pusat yang menopang pengobatan seluruh pasien, bukan dari APBD.

"Kesan yang timbul adalah kebijakan yang tidak bijak, sekedar pengalihan isu misalnya dari kasus pagar JIS yang disebut mahakarya tetapi nyatanya tidak," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah 31 nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat di Jakarta, Rabu (3/8/2022). Dia berharap pengubahan nama tersebut dapat mengubah pola pikir masyarakat.

Terutama agar tidak hanya berkunjung di saat sakit, namun juga dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatannya. Sehingga masyarakat menjadikan kesehatan sebagai tujuan dan cara hidup.  

“Pada pandemi kemarin kita menyaksikan pentingnya menjaga kesehatan. Karena itu Rumah Sehat ini perannya ditambah, yakni aspek promotif dan preventif,” kata Anies dalam peluncuran Penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta di RSUD Cengkareng, dikutip dari laman PPID, Rabu (3/8/2022).

Anies pun berharap ke depannya masyarakat datang ke Rumah Sehat untuk menjadi lebih bugar. Seperti halnya mulai melakukan medical and mental health check up, vaksinasi dan imunisasi.

"Serta berbagai kegiatan yang bersifat promotif preventif lainnya. Sehingga rumah sehat ini dirancang benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup sehat, bukan sekadar berorientasi sembuh dari sakit,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper