Bisnis.com, JAKARTA - Mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Jakarta Timur (PCMII Jaktim) melakukan unjuk rasa di depan Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/9/2022). Demo para mahasiswa ini masih terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Para mahasiswa meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta tidak hanya diam, tetapi bersikap dan memberikan catatan kritis terkait kebijakan Pemerintah Pusat itu.
"Saat Pemilu [Pemilihan Umum] para anggota dewan daerah datang ke kita dengan omongan manis dan janji manis untuk meminta suara. Tetapi ketika masyarakat di sini panas-panasan, mereka tidak mau keluar," kata seorang orator.
Berdasarkan pantauan Bisnis, mahasiswa tersebut berjumlah sekitar puluhan orang. Mereka tampak membakar ban di depan kantor Gubernur Anies. Tidak hanya itu dia juga memaksa masuk jika tidak ada perwakilan Pemprov DKI maupun DPRD yang datang menemui mereka.
Tidak hanya soal kenaikan harga BBM, mereka juga mendorong agar Pemprov DKI memberikan subsidi total terhadap transportasi umum, salah satunya adalah Transjakarta.
"Kami mendorong agar Pemprov DKI untuk kembali mengkaji tarif Transjakarta. Saya pikir dengan kenaikan harga BBM bersubsidi yang harapannya adalah seluruh masyarakat Jakarta atau masyarakat Jakarta secara mayoritas beralih ke transportasi umum ini harus dibarengin dengan penurunan tarif transportasi massal di DKI Jakarta," kata perwakilan PCMII Jakarta Timur, Farhan Nugraha.
Baca Juga
Bahkan, Farhan mengatakan bahwa tarif gratis naik Transjakarta sangat mungkin diberlakukan.
Selain itu, mereka juga mendorong agar Pemprov DKI mampu menjamin stabilitas harga pangan akibat kenaikan harga BBM.
"Kenaikan harga BBM tentu akan menimbulkan efek domino, salah satunya kenaikan harga pangan. Saya harap Pemprov DKI bisa menjamin stabilitas harga pangan agar tidak semakin menyusahkan warga Jakarta," pungkas Farhan.
