Bisnis.com, JAKARTA - Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) mengevaluasi 23 janji kampanye Anies Baswedan, Kamis (13/10/2022). Gubernur DKI Jakarta diketahui akan purna tugas pada 16 Oktober mendatang.
Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono mengatakan Gubernur Anies hanya dapat merealisasikan sekitar lima janji dari 23 janji kampanye tersebut.
"Itu kami apresiasi, artinya cukup berhasil, walau pun keberhasilan masih ada titik koma. Tetapi yang 4 sampai 5 bisa kami katakan berhasil. Tapi selebihnya, itu rapor merah bagi Fraksi PDIP," kata Gembong dalam diskusi Refleksi 5 Tahun Pemerintahan Gubernur Anies Baswedan di Ruang Rapat Fraksi PDIP Lantai 8 DPRD, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).
Dari hasil evaluasi Fraksi PDIP tersebut, Gembong mengatakan Gubernur Anies belum fokus untuk menyelesaikan masalah Jakarta. Pasalnya hanya lima janji kampanye yang terealisasikan dari sekian banyak janjinya.
"Misalnya contoh program normalisasi sungai, pembangunan ITF, pembangunan LRT, itu kan 0 [persen] semua," katanya.
Sementara itu, program yang menurutnya cukup sukses yakni integrasi transportasi. Meskipun menurutnya hal tersebut bukan hanya pekerjaan lima tahun, namun proses panjang.
"Ini pekerjaan panjang yang pada akhirnya hari ini bisa melakukan inovasi. Kemudian bisa melakukan integrasi dgn baik. Karena bicara transportasi publik, MRT kan bukan program Pak Anies. Tapi semua bisa dilakukan integrasi dengan baik. Itu yang kami katakan, itu cukup berhasil, bahkan kami apresiasi," paparnya.
Sementara itu beberapa program lainnya yang mendapatkan apresiasi yakni program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, menjaga harga pangan di Jakarta dengan mengendalikan inflasi, dan menyelenggarakan berbagai kesenian di Jakarta sepanjang tahun.
Adapun evaluasi Fraksi PDIP terkait 23 janji Gubernur Anies Baswedan sebagai berikut:
1. Memperluas manfaat KJP menjadi KJP Plus dengan pengguna usia 6-21 tahun untuk kelompok belajar paket A, B, C, madrasah, pondok pesantren, kursus, dan bantuan tunai untuk keluarga tidak mampu.
Status: mencapai target.
Realisasi: KJP Plus menjangkau anak putus sekolah bisa digunakan untuk Program Kejar Paket.
2. Memperluas manfaat KJS jadi KJS Plus serta penambahan manfaat untuk para guru ngaji, pengajar Sekolah Minggu, penjaga rumah ibadah, khatib, penceramah dan pemuka agama.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: KJS untuk guru ngaji atau guru sekolah Minggu hanya sebatas wacana janji kampanye.
3. Membuka 200.000 wirausahawan baru dalam program OK OCE selama 5 tahun
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: Hanya sebanyak 6.000 Jakpreneur (OKE OCE) yang mendapatkan modal.
4. Mengurangi angka pengangguran di Jakarta melalui pendidikan kejuruan.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: angka pengangguran rata-rata 2012-2017 sebanyak 7,51 persen, sedangkan rata-rata 2018-2021 sebanyak 7,97 persen.
5. Menjaga harga kebutuhan pangan di Jakarta dengan mengendalikan inflasi.
Status: mencapai target.
Realisasi: Inflasi relatif terjaga di level 2,4 persen selama periode 2018-2021.
6. Menghentikan reklamasi Teluk Jakarta.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: Tahun 2020, Anies memberikan izin reklamasi kepada PT Pembangunan Jaya Ancol seluas lebih kurang 150 hektar untuk perluasan kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan). Tahun 2022, Anies keluarkan Pergub No. 31 tahun 2022 tentang RDTR yang mengarahkan kawasan reklamasi Pulau G menjadi kawasan Permukiman
7. Membuat pemerintahan yang transparan dengan konsep Smart City.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: Menutup akses e-budgeting sehingga masyarakat tidak dapat memantau APBD hingga ke satuan terkecil.
8. Menghentikan praktik penyelewengan di dalam birokrasi.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: Terjadi korupsi Rp152 M di kegiatan pengadaan lahan DP 0 Rupiah dan juga penyelenggaraan Formula E yang tidak transparan.
9. Menanggulangi banjir, kemacetan, dan pembangunan ITF.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: normalisasi sungai 0 persen, naturalisasi sungai 0 persen, pembangunan LRT 0 persen, pembangunan ITF 0 persen.
10. Memberikan akses cuti bagi suami yang istrinya hamil, dan membangun day care yang profesional.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: Hanya ada tiga Tempat Penitipan Anak (TPA) Negeri di Balai Kota, Kantor Walikota Jakarta Barat, dan Walikota Jakarta Utara. Hanya ada peraturan cuti melahirkan untuk ASN Provinsi DKI Jakarta, itupun cuti tanpa tanggungan.
11. Memberikan kredit usaha bagi kaum perempuan.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: Tidak ada program kredit untuk perempuan yang diwujudkan.
12. Memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: Dari janji 267 Rumah Aman, hanya 4 saja yang terbangun hingga 2022.
13. Mengintegrasikan transportasi di DKI Jakarta.
Status: mencapai target.
Realisasi: Anies sudah mengintegrasikan transportasi di Jakarta dengan satu harga Jaklingko, namun pengorbankan pelayanan terutama di Transjakarta yang menyebabkan
menumpuknya penumpang di halte-halte Transjakarta
14. Mengurangi kesenjangan di Ibu Kota.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: Indeks Gini Ratio di Jakarta pada September 2017 sebesar 0,409. Sedangkan pada September 2022
sebesar 0,411 artinya kesenjangan di Ibukota semakin meningkat.
15. Mengaktifkan komunitas di Jakarta serta Membangun 175
Science Park dan taman-taman lainnya
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: 0 persen pembangunan science park yang
dalam 5 tahun ini. Dari 261 taman yang janji dibangun,
hanya 100 taman yang terbangun.
16. Membangun museum Betawi dan menjadikan Jakarta sebagai pusat kebangkitan film nasional melalui sinergi dengan semua pemangku kepentingan dalam kerja kreatif sinematografi dan industri film.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: tidak ada museum kebudayaan Betawi di taman Benyamin Sueb.
17. Menyelenggarakan berbagai kesenian Jakarta sepanjang tahun.
Status: mencapai target.
Realisasi: Pemprov rutin menggelar festival kesenian sejak tahun 2018.
18. Menurunkan tingkat polusi Jakarta dan Memperbaiki kinerja PPSU
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: pada bulan Juli 2022 DKI Jakarta menempati urutan kedua di dunia dengan kualitas udara tercemar.
19. Meningkatkan layanan air bersih Jakarta.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: hingga tahun 2019, cakupan air bersih hanya bertambah 63,16 persen saja. Hingga 2022, target tidak berubah tetap sebesar 64 persen. SPAM tidak terbangun sama sekali alias 0 persen.
20. Meningkatkan pelayanan kesehatan di Jakarta.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: ada 15 kelurahan di DKI yang belum memiliki puskesmas, yakni Kelurahan Duri Selatan, Jembatan Lima, Karanganyar, Tangki, Gambir, Gunung Sahari Selatan, Cikini, Senen, Glodok, Gondangdia, Kebon Kacang, Kemayoran, Cipedak, Karet Semanggi, dan Kebayoran Lama Selatan.
21. Pembangunan kampung susun, kampung deret dan rumah susun yang melibatkan pengembang kelas menengah.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: Kampung Susun Bayam kontraktornya adalah PT PP dan Kampung Aquarium dibangun oleh PT
Nusa Konstruksi Enjiniring. Keduanya adalah perusahaan besar, bukan menengah.
22. Membangun tempat-tempat wisata yang inklusif.
Status: tidak mencapai target.
Realisasi: tidak ada tempat wisata baru yang
dibangun. Hanya beberapa spot Instagramable saja yang dibangun, terutama di Sudirman-Thamrin.
23. Meningkatkan bantuan hibah untuk lembaga keagamaan dan Ormas.
Status: mencapai target.
Realisasi: hibah Rp352 miliar untuk 131 ormas keagamaan dan tempat ibadah tahun 2022.