Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI melalui Plt. BP BUMD DKI Jakarta Fitria Rahadiani menilai pergantian Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta merupakan hal yang biasa.
Mohamad Aprindy diketahui digantikan oleh Tuhiyat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sirkuler PT MRT Jakarta, pada Selasa (25/10/2022).
"Saya boleh bilang penyegaran di jajaran pengurus itu hal yang biasa. Poin pertama yang harus dilakukan adalah pergantian atau penyegaran di jajaran pengurus BUMD Itu hal yang biasa," kata Fitria kepada wartawan, Kamis (27/10/2022).
Fitria mengatakan penyegaran juga tidak melihat soal waktu. Aprindy diketahui baru menjabat sebagai Dirut PT MRT pada 3 bulan.
"Bisa jadi pertimbangan yang dipikirkan oleh RUPS untuk melakukan penyegaran, kan enggak ada batas waktu," imbuhnya.
Fitria menambahkan pihaknya kini tengah fokus pada pendanaan untuk fase kedua MRT Jakarta dan fase selanjutnya. Menurutnya, Tuhiyat memiliki pengalaman yang mumpuni dalam bidang keuangan dan manajemen korporasi.
Baca Juga
“Sehingga diharapkan dapat membantu proses tersebut [pendanaan], kami melihatnya itu,” katanya.
Diketahui, Penjabat (Pj.) Gubenur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mencopot Dirut PT MRT Mohamad Aprindy dari jabatannya. Hal tersebut berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sirkuler PT MRT Jakarta pada, Selasa (25/10/2022).
Aprindy diketahui baru saja menjabat Dirut MRT selama 3 bulan, tepatnya pada 22 Juli kemarin. Dia digantikan oleh Tuhiyat yang sebelumnya menjabat sebagai Mantan Ditektur Utama PT Moda Intergrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
Fitria menambahkan penyegaran turut dilakukan dalam jajaran Dewan Komisaris PT MRT Jakarta (Perseroda). Heru menunjuk Dodik Wijanarko disebagai Komisaris Utama, Bambang Kristiyono sebagai Komisaris, dan William P. Sabandar sebagai Komisaris.
“Diharapkan dapat memberikan arahan dan masukan kepada Direksi dalam kaitannya dengan proses pembangunan MRT Jakarta Fase 2 dan fase-fase berikutnya,” kata Fitria.