Bisnis.com, JAKARTA — Kualitas udara di Jakarta menjadi yang terburuk di dunia, pada Senin (19/6/2023) siang. Berdasarkan data AQI US, tingkat polusi Ibu Kota berada di angka 152 pada pukul 13.28 WIB.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta sangat tidak sehat bagi masyarakat. Kemudian, tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 57.6µg/m³, atau setara dengan 11.5 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta hari ini 32 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 82 persen, gerak angin 18,5 km/h, dan tekanan sebesar 1007 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi 1 di dunia dengan indikator warna adalah merah, yang artinya tidak sehat dibandingkan dengan kota lainnya di dunia.
Indikator warna lainnya adalah oranye merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif. Adapun ungu sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, dan kuning sedang.
Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator merah, masyarakat Jakarta dihimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, dan menghindari aktivitas di luar ruangan jika tidak memiliki kegiatan penting.
Baca Juga
Warga Jakarta juga dihimbau menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan.