Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta semakin memburuk setelah libur panjang Iduladha selesai pada Rabu (5/7/2023) pagi. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi Ibu Kota berada di angka 149 pada pukul 08.00 WIB, dan peringkat 4 terburuk di dunia.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat dan sensitif untuk sebagian orang yang memiliki masalah pernapasan.
Kemudian, tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 55.3µg/m³, atau setara dengan 11,1 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta hari ini 28 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 74 persen, gerak angin 11,1 km/jam, dan tekanan sebesar 1011 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi 4 di dunia dengan indikator warna adalah oranye, yang artinya tidak sehat untuk sebagian orang yang sensitif terhadap masalah pernapasan.
Indikator warna lainnya adalah merah merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat dibanding kota lainnya. Adapun ungu sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, dan kuning sedang.
Baca Juga
Seiring kualitas udara Jakarta yang berada pada indikator oranye, masyarakat Jakarta diimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Warga Jakarta juga menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan mereka.