Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (24/11/2023) pagi berada pada level tidak sehat. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 176 AQI US pada pukul 08.00 WIB dan menempati peringkat ke-6 di dunia.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi masyarakat, sehingga disarankan untuk mengenakan masker saat bepergian. Selanjutnya, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 sebesar 104.7 µg/m³ atau setara dengan 20.9 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta pagi hari ini 29 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 81%, gerak angin 5.5 km/h, dan tekanan sebesar 1009 mbar.
Baca Juga
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-6 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Seiring kualitas udara Jakarta pada indikator merah, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan. Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.
Polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 13.000 kematian di Jakarta pada 2023. Polusi udara juga telah merugikan sekitar US$3,3 miliar atau Rp 51.6 triliun di Jakarta pada 2023. (Andi Refi)