Bisnis.com, JAKARTA - Proyek perluasan rute MRT Jakarta hingga ke Tangerang Selatan (Tangsel) mulai menemukan kemajuan setelah Gubernur Daerah Khusus Jakarta Pramono Anung menyatakan kesanggupannya memberikan modal awal.
Pramono Anung mengaku bersedia untuk memberikan modal awal pembangunan MRT Jakarta yang akan diperluas hingga ke wilayah Tangsel.
Langkah ini akan diambil jika Pemerintah Provinsi Banten menyatakan kesediaannya untuk bersama-sama merealisasikan proyek tersebut.
"Kalau kemudian Pemerintah Banten mau, ya kita mulai dari sekarang. Bahkan saya menyampaikan ke Pemerintah Banten kalau perlu modal dasarnya, modal awalnya, dari Pemerintah DKI. Nanti tergantung hitung-hitungan business-to-businessnya (B2B)," jelas Gubernur Jakarta Pramono Anung ketika ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2025).
Pasalnya, menurut Pramono, mayoritas proyek tersebut berada pada Pemprov Jakarta dan manajemennya pada pemerintah Jakarta.
Adapun dengan rencana perluasan ini, Dia berharap dapat turut membantu mengurai kemacetan yang ada di Jakarta.
Baca Juga
Sementara itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus memajukan proyek pembangunan MRT dengan mempertimbangkan rute terbaik untuk melayani masyarakat.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menjelaskan bahwa salah satu aspek penting dalam kajian ini adalah menentukan rute yang paling optimal antara dua pilihan trase.
"Jalur belum ditetapkan, masih ada pilihan antara lewat Pondok Cabe atau Ciputat, dan ada pilihan kedua melalui Bintaro. Jadi, kita masih mencari tahu mana yang lebih cepat dan efisien untuk diwujudkan," jelasnya dalam laman resmi Pemkot Tangerang Selatan.
Berdasarkan kajian sementara PT MRT Jakarta, proyek ini akan mencakup dua koridor potensial, yaitu koridor utara dan selatan.
Koridor utara akan melintasi jalur Pondok Aren - Serpong, sedangkan koridor selatan melalui Ciputat - Pondok Cabe. Kedua jalur ini akan terhubung dengan stasiun utama di Lebak Bulus, Jakarta.
Pilar optimis bahwa kedua koridor ini akan memberikan manfaat besar bagi mobilitas dan perekonomian di Tangsel.
"InsyaAllah, dua-duanya bisa dibangun bersamaan. Justru ini akan lebih bagus karena kita akan punya dua jalur yang dapat meningkatkan konektivitas," tutup Pilar.
Menurut Pilar, sampai saat ini belum ada kendala berarti yang dihadapi dalam proses ini. Proyek ini masih dalam tahap feasibility study yang dilakukan oleh PT MRT Jakarta, dengan hasil yang diharapkan selesai pada Desember mendatang.
"Kita masih menunggu hasil feasibility study dari PT MRT yang diperkirakan selesai pada Desember. Prosesnya masih dalam pendalaman terus," tambah Pilar.
Saat ini Pemkot Tangsel masih dalam tahap sosialisasi dan diskusi intensif dengan berbagai stakeholder terkait, termasuk PT MRT Jakarta, Pemprov Banten, Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan, serta pihak swasta.
Dengan berbagai langkah yang sudah diambil dan diskusi yang terus berlangsung, Pemerintah Kota Tangerang Selatan optimis bahwa pembangunan MRT ini akan segera terwujud dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.