Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak 400 ton kargo dibawa ke berbagai negara tuan rumah dalam rangka penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E.
Co-Founder dan Chief Championship Officer Formula E Alberto Longo menjelaskan bahwa kejuaraan ini memang membutuhkan logistik dalam skala besar.
“Ini sekitar 400 ton peralatan yang kami kirimkan ke seluruh dunia,” ujar Alberto di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Kamis (19/6/2025).
Peralatan tersebut mencakup mobil balap, baterai, perlengkapan masing-masing tim, serta peralatan televisi. Setiap tim, kata dia, juga membawa sekitar 10 ton peralatan.
"Segala sesuatu yang Anda lihat di sini, kecuali bagian lintasan seperti dinding, pagar, dan jembatan yang disiapkan oleh tuan rumah, semuanya kami bawa dari luar negeri,” jelasnya.
Alberto menyebut tantangan utama adalah mengatur pergerakan kargo dalam waktu yang sangat terbatas antar satu balapan ke balapan berikutnya yang bisa saja berbeda benua.
"Tantangannya pada dasarnya sama dengan kejuaraan lainnya, yaitu kami berkemas di sini pada hari Minggu, dan dalam waktu 15 hari kami mungkin akan membalap di negara lain, di benua lain. Dan itu sendiri merupakan tantangan besar," jelasnya.
Selain itu, dia menyebut bahwa pengiriman baterai ke seluruh dunia juga menjadi tantangan tersendiri.
Kendati begitu, Dia mengklaim selama 11 tahun penyelenggaraan Formula E, belum pernah ada kendala berarti karena dukungan mitra logistik global mereka.