Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI diminta untuk lakukan pembenahan 13 sungai baik di hulu maupun hilir untuk mengatasi banjir.
Hal itu dikatakan oleh Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga.
Menurutnya, Pemprov DKI harus melakukan empat hal terlebih dahulu untuk mengatasi banjir di Jakarta sebelum melaksanakan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) karena program itu bukan menjadi cara untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Pertama, pemerintah melakukan pembenahan terlebih dahulu 13 sungai yang melintasi Jakarta dari hulu hingga hilir. Pembenahan itu terkait sampah dan limbah yang kerap kali mencemari sungai Ibu Kota.
"Kalau itu tidak diselesaikan akan membuat tanggul GSW ini akan penuh sampah jadinya sampah raksasa karena 13 sungai bermuara ke sana," tuturnya kepada Bisnis, Jumat (10/10/2014).
Masalah lain yang harus diperhatikan yakni sedimentasi atau pendangkalan lumpur di sungai. Pasalnya, setiap tahunnya tercatat 80 ton per hektar per tahun yang tersedimentasi. Padahal idealnya tidak boleh lebih dari 20 ton per hektar per tahun.
"Ini harus ada usaha khusus sedimentasi merendam dulu dengan sungainya," ucap Nirwono.
Permasalahan sampah dan sedimentasi harus menjadi perhatian khusus. Dia menambahkan apabila pemerintah tidak memiliki perhatian khusus terhadap permasalah itu, maka air baku yang rencananya akan dihasilkan dari proyek NCICD ini akan tercemar dan tidak dapat digunakan walaupun ada water treatment.
Permasalahan terakhir yang menjadi perhatian, lanjutnya, yakni pompa air yang digunakan masyarakat untuk mengambil air tanah.
Hingga saat ini, belum ada tindakan tegas pemerintah untuk mengendalikan pemakaian pompa air tanah agar penurunan tanah di Jakarta bisa diminimalisir.
"Kalau keempat itu tidak dilakukan ya percuma bangun NCICD ini akan sia-sia," kata Nirwono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
