Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Pertahankan Saham di PT Cemani Toka

Catatan Kementerian Dalam Negeri pada RAPBD DKI 2015 beberapa waktu lalu menuliskan adanya lima BUMD yang tidak memberikan keuntungan, salah satunya PT Cemani Toka. Setelah bertekad untuk memperbaiki PD Dharma Jaya melalui restrukturisasi direksi, Pemprov DKI juga memperhitungkan kemungkinan PT Cemani Toka dapat mencetak saldo laba pada tahun ini.
Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta/Beritajakarta.com
Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta/Beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Catatan Kementerian Dalam Negeri pada RAPBD DKI 2015 menyebut ada lima BUMD yang tidak memberi  keuntungan, salah satunya PT Cemani Toka.

Setelah bertekad memperbaiki PD Dharma Jaya melalui restrukturisasi direksi, Pemprov DKI juga memerhitungkan kemungkinan PT Cemani Toka dapat mencetak saldo laba pada tahun ini.

Kepala Badan Pembinaan BUMD dan Penanaman Modal Catur Laswanto mengatakan catatan merah pada perusahaan tinta ini akibat memiliki utang sebesar 30 juta yen pada 2007 yang kala itu terjadi resesi.

Pemprov DKI memiliki 3.640 lembar saham atau setara dengan 27,42% dengan nominal Rp27,05 miliar di PT Cemani Toka. Sementara, sisanya dimiliki oleh T&K Toka Co., Ltd dengan saham sebanyak 9.367 lembar atau nilai nominal Rp85,9 miliar.

"PT Cemani Toka itu sebetulnya kondisinya agak beda dengan perusahaan lain yang memang kalau kita lihat kinerja keuangannya enggak baguslah, misalnya kayak Ratax dan PT Grahasahari Suryajaya. PT Cemani Toka sebetulnya karena beban hutang pada saat resesi. Jadi pada 2007 punya utang 30 juta yen, katanya, di Jakarta, Minggu (29/3/2015).

Utang yang sangat memberatkan itu juga dipengaruhi oleh kebutuhan bahan baku tinta yang keseluruhannya masih dipenuhi dari Jepang. Upaya mencicil utang terus dilakukan. Pada 2012, aset telah mengarah positif, nilai aset lebih besar daripada utang.

Lima Tahun

Selama lima tahun terakhir, kinerja PT Cemani Toka membaik dan membukukan laba bersih yang terus meningkat. Bahkan pada 2013  laba bersih Rp24,6 miliar. Walau secara finansial dapat memberi dividen, PT Cemani Toka justru memiliki saldo laba negatif akibat depresiasi nilai rupiah terhadap valas. Hal itu menyebabkan perseroan belum bisa membagi dividen karena tidak mencetak saldo laba.

Cuma, kata Catur, di dalam neraca keuangan karena depresiasi nilai tukar yang sangat besar menyebabkan defisit di saldonya, walaupun sebenarnya memiliki kemampuan untuk mencicil.

Catur optimistis pada tahun ini seluruh defisit akan tuntas terbayarkan sehingga pada 2016 dapat membagi dividen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper