Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov DKI Bahas Buffer Stock

Pemprov DKI Jakarta menyusun strategi buffer stock untuk mengantisipasi agar Ibu Kota tidak mengalami krisis pangan. Terkait hal itu, Biro Perekonomian Pemprov DKI menggelar rapat bersama sejumlah BUMD untuk membahas strategi ketahanan pangan bagi DKI.
Pemprov DKI Jakarta menyusun strategi buffer stock untuk mengantisipasi agar Ibu Kota tidak mengalami krisis pangan./JIBI
Pemprov DKI Jakarta menyusun strategi buffer stock untuk mengantisipasi agar Ibu Kota tidak mengalami krisis pangan./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyusun strategi buffer stock untuk mengantisipasi agar Ibu Kota tidak mengalami krisis pangan. Terkait hal itu, Biro Perekonomian Pemprov DKI menggelar rapat bersama sejumlah BUMD untuk membahas strategi ketahanan pangan bagi DKI.
 
Hadir dalam rapat tersebut antara lain perwakilan dari PD Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, dan PT Food Station Tjipinang. Marina Ratna Dwi Kusumajati, Direktur Utama PD Dharma Jaya, menuturkan rapat tentang ketahanan pangan itu membahas masalah stok.
 
"Iya kami ada rapat bersama hari ini untuk membahas masalah stok," paparnya kepada Bisnis.com Rabu (23/4/2015).
 
Koesbiantoro, Kepala Bagian Ketahanan Pangan Biro Perekonomian DKI, mengungkapkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelumnya memerintahkan penyusunan strategi agar Jakarta tidak mengalami krisis pangan.
 
Hal ini mengingat bahan pangan Jakarta mayoritas supplier-nya berasal dari luar Jakarta.
 
"Iya jadi dalam rapat ini adalah tindak lanjut rapim dan isinya bagaimana menyusun buffer stock dan kami bersama-sama mencari supplier-nya dan bagaimana memonitor ketahanan pangan di Jakarta," ujar Koesbiantoro.
 
Dia mengakui masalah stok tersebut mengacu kepada strategi masing-masing BUMD. Pemprov DKI pun mengupayakan jangan sampai terjadi krisis pada fase tertentu.
 
"Misalnya saja untuk Food Station, kami mendapat pemaparan bahwa mereka mengupayakan agar kekurangan beras jangan sampai mencapai 2.000-3.000 ton. Karena jika terjadi kekurangan tersebut perlu segera diatasi," ungkap Koesbiantoro.
 
Tjipinang Dwi Ananto, Direktur Utama PT Food Station, menyatakan hal senada. Meskipun dia berhalangan hadir dan hanya diwakilkan, Dwi memaparkan bahwa kekhawatiran mereka adalah jika terjadi kekurangan pasokan.
 
Kurangnya pasokan 1.000-2.000 ton itu masih dalam batas normal. Kalau kekurangan 2.000-3.000 ton per hari itu berarti sudah kritis. Untungnya pada bulan ini stok kami masih mencukupi yakni 45.000 ton, paparnya.
 
Saat ini pasokan beras stok awal terhitung sampai 21 April 2015 sebanyak 44.981 ton, dengan pemasukan 3.205 ton dan pengeluaran 3.443 ton. Maka stok akhir yang tersedia kini 44.743 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper