Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan Angkot Bikin Macet, Pemkot Depok Disarankan Tiru Jakarta

Dewan Perwakilan Cabang Organisasi Angkutan Darat Kota Depok menyatakan sebagai kota yang terus berkembang, Depok memang sudah semestinya merancang tranpostasi massal.
Angkot di Depok/depok.go.id
Angkot di Depok/depok.go.id

Bisnis.com, DEPOK - Dewan Perwakilan Cabang Organisasi Angkutan Darat Kota Depok menyatakan sebagai kota yang terus berkembang, Depok memang sudah semestinya merancang tranpostasi massal.

Rencananya, Pemerinta Kota Depok bakal membuat tiga koridor transportasi massal.

Penasihat DPC Organda Kota Depok Junaidi Sitorus mengatakan, pengadaan transportasi massal cukup baik untuk menggantikan angkot yang cukup banyak di Depok.

"Pembangunan tiga koridor transportasi massal memang sudah direncanakan sejak lama untuk mengganti angkot," kata Junaidi, Selasa (19/1/2016).

Pemerintah dan Organda Depok sudah merencanakan mengganti tiga angkot menjadi satu moda transportasi. Soalnya, jumlah angkot di Depok yang mencapai 2.884 kendaraan dengan 22 jurusan, kerap membuat macet.

Bahkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para pengusaha angkot di Depok. Gayung pun bersambut. Banyak pengusaha angkot yang mengeluh kurang penumpang, karena penumpang beralih ke ojek online dan kendaraan pribadi.

 "Sudah disadari juga sama pemilik angkot," ujar Junaidi.

Tapi, menurut Junaidi, pemerintah harus mencontoh Jakarta dalam membuat transportasi massal. Pemerintah harus melibatkan para pengusaha angkot untuk merealisasikan transportasi massal tersebut. "Di Jakarta, pengusaha Kopaja dan Metromini dirangkul di Transjakarta," katanya.

Apalagi, menurut Junaidi, sebagian besar para pengusaha angkot di Depok telah membentuk badan usaha, mulai dari perusahaan terbatas, koperasi, sampai yayasan. Sejak Desember 2015, sudah ada 60 persen pengusaha angkot yang telah membentuk badan usaha.

"Yang belum, dikasih waktu sampai Juni tahun ini untuk membantu badan usaha. Jika tidak, izin prinsipnya bisa dicabut," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler