Bisnis.com, JAKARTA - Mengalirnya karangan bunga untuk Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama tak selamanya disetujui lembaga yang disebut-sebut sebagai pengirimnya. PP Ikastara termasuk yang tak setuju namanya dilibatkan.
Pengurus Pusat Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (PP Ikastara) mengambil sikap terhadap alumni yang mengirim bunga kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas nama organisasi. Mereka menyarankan agar alumni menggunakan nama pribadi karena PP Ikastara organisasi non-partisan.
“Ikastara mempersilakan alumni yang ingin berterima kasih kepada Ahok-Djarot dan mengirimkan karangan bunga, namun atas nama pribadi atau perusahaannya,” dikutip dari Tempo.co, Jumat (28/4/2017).
Ketua Umum PP Ikastara, M. Rachmat Kaimuddin menyampaikan imbauan itu melalui siaran pers pada Kamis, 27 April 2017. PP Ikastara meminta alumni tidak mengatasnamakan Ikastara atau membawa-bawa nama Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara.
Siaran pers itu dikeluarkan sehubungan adanya karangan bunga ucapan terima kasih Ahok-Djarot mengatasnamakan alumni SMA Taruna Nusantara di Balai Kota. Padahal selama ini organisasi itu tidak pernah membuat keputusan untuk mengirimkan karangan bunga kepada Ahok-Djarot.
Menurut Rachmat, setiap aktivitas resmi yang mengatasnamakan alumni SMA Taruna Nusantara hanya dapat dilakukan melalui koordinasi dan persetujuan PP Ikastara atau organ-organ pendukungnya, baik di tingkat cabang, badan otonom, maupun badan semi otonom.
Baca Juga
“Ikastara adalah satu-satunya organisasi alumni SMA Taruna Nusantara.” Organisasi itu didirikan pada 1994, dengan anggota 6.840 alumni dari 24 angkatan.
Ikastara mendukung jika alumni SMA Taruna Nusantara memberikan karya terbaik bagi masyarakat, bangsa, negara, dan dunia. Termasuk mendukung anggota bekerja sama dengan berbagai pihak mengedepankan kehormatan, aturan organisasi, maupun peraturan hukum yang berlaku di manapun alumni mengabdi. “Namun, Ikastara merupakan organisasi nonpartisan, tidak memiliki afiliasi politik dengan pihak manapun.”