Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono mengungkapkan, penjualan empat komoditas bahan pokok yang dipasarkan di halte Transjakarta menarik perhatian masyarakat.
"Sejak 26 Mei 2017 lalu hingga 4 Juni 2017, penjualan sembako on shelter atau SOS telah mencapai 2.703 unit kemasan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (5/6/2017).
Budi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melakukan sinergi mendukung ketahanan pangan dan stabilisasi harga.
Oleh karena itu, sesuai perjanjian kerja sama, terdapat 4 BUMD selain Transjakarta yang terlibat yaitu, PD.Pasar Djaja, Food Station, Bank DKI dan Dharma Djaja dalam memasarkan dan menstabilkan harga bahan pokok di jakarta.
Adapun, keempat produk yang dijual di 50 halte Transjakarta antara lain beras, minyak goreng, gula, dan tepung terigu.
"Beras terjual sebanyak 602, minyak goreng 1.302, gula 1.529, dan tepung terigu 1.004," katanya.
Harga bahan pangan pokok yang dipasarkan di halte Transjakarta, adalah Harga Eceran Tertinggi. Beras dijual dengan harga Rp45.000 untuk 5 kg, minyak goreng senilai Rp11.000/liter, terigu Rp8.500/kg, dan gula Rp12.500/kg.
Dikatakan, penjualan bahan pangan pokok di halte Transjakarta sudah dilaksanakan serentak di 50 halte Transjakarta. Program ini berlaku mulai pukul 16.00 WIB-19.00 WIB.
Penjualan bahan pangan pokok di halte Transjakarta menggunakan transaksi nontunai. Mekanisme ini sesuai program pemerintah yang mendorong kegiatan nontunai.
Halte Transjakarta yang memasarkan bahan pangan pokok juga dilengkapi dengan petugas untuk menjual produk-produk tersebut., serta sarana penunjang yang bertujuan untuk memberi pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Budi optimistis penjualan bahan pangan pokok di halte Transjakarta akan semakin meningkat.
"Stok bahan pangan pokok yang dijual di halte Transjakarta bisa memenuhi permintaan masyarakat," tambahnya.