JAKARTA: Kalangan pengusaha tempat hiburan dan rekreasi di Jakarta berharap omzet bisnisnya meningkat sekitar 5%-10% seiring dengan maraknya kegiatan belanja kampanye pemilihan umum kepala daerah DKI 2012 yang ikut mendongkrak peredaran uang di Ibu Kota.
Ketua Harian Perhimpunan Pengusaha Rekreasi dan Hiburan Umum DKI Jakarta Adrian Maelite mengatakan peredaran uang yang meningkat dipicu oleh belanja kebutuhan kampanye itu akan menjadikankan daya beli konsumen semakin kuat, termasuk pengunjung tempat hiburan.
“Meningkatnya peredaran uang akan memperkuat buat daya beli konsumen, termasuk untuk mencari hiburan dan membelanjakan uangnya di tempat hiburan dan rekrasi, sehingga omzet kami meningkat,” katanya di Jakarta hari ini.
Menurutnya, peningkatan omzet sekitar 5%-10% cukup berarti bagi pengusaha tempat hiburan dan rekreasi, disaat sekarang ini bisninya lesu karena penurunan daya beli konsumen akibat kenaikan harga sejumlah komoditas dan persaingan atar pengusaha sejinis yang semakin ketat.
Adapun penaikan harga komoditas yang dipicu rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi, telah berdampak langsung menurunkan omzet usaha hiburan dan rekreasi karena banyak tamu mengurangi alokasi belanja mereka.
Adrian menjelaskan persaingan yang semakin ketat antar pengusaha tempat hiburan dan rekreasi kelas menengah ke bawah antara lain dipicu potensi pasar yang menyusut akibat kecenderungan banyak orang mengurangi tingkat kunjungannya ke tempat mencari kesenangan.
“Kami berharap selama masa kampanye pemilukada DKI 2012 akan ada banyak orang datang, terutama anggota atau simpatisan partai pendukung calon gubernur-wakil gubernur, untuk mencari hiburan dan rilek menghilangkan rasa penat dan stres setelah bekerja,” ujarnya.
Adapaun problem yang dihadapi pelaku usaha tempat hiburan dan rekreasi kelas atas adalah kecenderungan pelanggannya pindah mencari tempat hiburan dan rekreasi ke Negara Jirang yang fasilitasnya lebih lengkap, seperti Sentosa Island Singapura dan Genting Highland Malaysia.
Selain itu, lanjutnya, konsumen dengan kemampuan financial yang lebih besar memiliki banyak alternatif tempat hiburan dan rekreasi yang jauh lebih lengkap fasilitasnya, baik di lingkungan Asia maupun negara kawasan yang lain.
Dia menjelaskan dalam situasi bisnis yang kurang menggembirakan sekarang para pengusaha tempat hiburan dan rekreasi tetap bertekat untuk dapat meningkatkan kontribusi ke kas penerimaan asli daerah agar lebih besar dari realiasai tahun lalu Rp291,95 miliar.
Realisasi setoran pajak hiburan dan rekreasi pada 2011 sebesar Rp291,95 miliar itu belum mencapai jumlah yang ideal karena baru mencapai 83,42% dari angka yang ditargetkannya Rp350 miliar.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman menjelaskan sejumlah kegiatan skala nasional dan internasional yang telah dan akan diselenggarakan di Jakarta seperti Jakarta Great Sales, Jakarta Java Jazz, Jakarta Fashion Weak, dan Indonesia Open untuk turnamen golf.
Kegiatan berskala nasional dan internasional tersebut, lanjutnya, selain akan menarik banyak wisatawan manca negara berdatangan ke Jakarta, termasuk wisatawan Nusantara, juga dapat mendorong orang untuk mendatangi tempat hiburan dan rekreasi yang ada di Ibu Kota. (sut)