JAKARTA: Kalangan pengusaha mendesak Pemprov DKI Jakarta segera membangun infrastruktur dan akses jalan untuk mempercepat pembangunan sentra primer baru timur sebagai pusat bisnis terpadu di wilayah Jakarta Timur.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jakarta Timur Romi Lesmana mengatakan banyak investor dari dalam dan luar negeri, terutama sektor properti, berminat nanamkan modalnya di kawasan sentra primer baru timur karena prospeknya cerah dengan tersedia banyak lahan.
“Pemprov sudah memulai untuk mewujudkan sentra primer baru timur dengan membangun pusat perkantoran pemerintah dengan pusatnya kantor Walikota Jakarta Timur. Tetapi belum bisa menarik investor karena terkendala minimnya infrastruktur dan akses jalan,” katanya di Jakarta hari ini.
Menurutnya, infrastruktur terpenting yang sedang dalam proses penyelesaian adalah terminal bus Pulogebang dengan total investasi sekitar Rp539 miliar sebagai pengganti terminal bus Pulogadung, yang rencana rampung dan mulai pengoperasiannya tahun ini.
Romi mengatakan para pengusaha mendesak sentra primer baru timur segera diwujudkan mengingat perannya sangat penting sebagai pusat pertumbuhan baru okonomi di Jakarta Timur dan sekaligus menjadi solusi untuk mengatasi kejenuhan pembangunan pusat bisnis di wilayah tengah dan barat Jakarta.
Sementara itu Dicky Setiawan, Presdir PT Bakrie Pangripta Loka, membenarkan perkembangan pembangunan sentra primer baru timur agak tertinggal di bandingkan dengan wilayah Jakarta yang lain, termasuk sentra primer baru barat Jakarta Barat yang lebih cepat terwujud.
“Kami mendukung pembangunan sentra primer baru timur melalui kerja sama PT Bakrieland Development dan Perum Perumnas membangun Kawasan Centra Timur Superblock di wilayah Jakarta Timur yang direalisasikan dengan membangun 3 apartemen Sentra Timur Residence,” ujarnya.
Dia menjelaskan pembangunan central business district seluas 40 hektar di kawasan sentra primer baru timur itu merupakan pusat pertumbuhan baru di wilayah Jakarta Timur sesuai rencana tata ruang wilayah DKI Jakarta 2020.
Walikota Jakarta Timur Murdhani menjelaskan kehadiran terminal bus Pulogebang seluas 10,9 hektar akan mempercepat terwujudnya sentra primer timur baru dengan menarik banyak investor dari dalam dan luar negeri yang akan terlibat di dalamnya.
”Apalagi di sana sudah berdiri sejumlah apartemen, kantor Walikota Jakarta Timur, perumahan Eramas, komplek DPR, Mutiara Sanggraha, sekolah Al Azhar, rumah sakit Pondok Kopi, Buaran Plaza, pusat industri kecil dan perdagangan serta kantor pemerintahan lain,” ujarnya.
Menurutnya, kawasan sentra primer timur baru memiliki akses jalan tol Jakarta Outer Ring Rooad Cakung-Cilincing, dekat dengan gerbang tol Bintara dan Cakung, didukung sarang angkutan umum masal bus Transjakarta, termiman Pulogebang dan stasiun kereta api Cakung.
Direktur Pemasaran Perum Perumnas Teddy Robinson Siahaan menyatakan optimistis pembangunan Kawasan Sentra Timur Superblock secara bersamaan dengan pembangunan terminal bus Pulogebang dan akses jalan tolnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan Jakarta Timur.
“Dengan semakin terbukanya akses jalan ke kawasan sentra primer baru timur akan mempercepat perkembangan pembangunan di daerah itu, termasuk alternatif bertransportasi melalui terminal bus, kereta api di stasiun Cakung dan bus Transjakarta,” ujarnya. (sut)