BISNIS.COM, JAKARTA-Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo perintahkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk merevitalisasi perusahaan daerah (Perusda) atau badan usaha milik daerah (BUMD) Jakarta.
Bentuk revitalisasi perusda yang digagas Pemrov berupa pembentukan holding company atau perusahaan induk serta divestasi (pelepasan saham) perusahaan yang tidak menguntungkan. Ditargetkan akhir tahun ini holding BUMD sudah terbentuk.
Wakil Gubernur Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama menjelaskan Gubernur sudah perintahkan langsung kepada bawahan untuk mengkaji pembentukan perusahaan holding. Untuk melaksanakan itu, Pemprov akan menggandeng tenaga profesional dari perusahaan BUMN untuk membantu tangani perusahaan perusahaan yang tidak sehat.
Sejauh ini dari 23 perusda milik Pemprov DKI, cuma 10 perusda saja yang rajin menyetorkan dividen Pendapatan Asli Daerah (PAD). Revitalisasi ini diharapkan kinerja perusda ke depan lebih menjanjikan dan memberi manfaat bagi masyarakat. Adapun untuk perusahaan yang tidak bisa memberi keuntungan bagi pemerintah daerah, mau tidak mau harus dijual.
"Pak gub [Jokowi] sudah bilang mesti bentuk holding untuk mengurusi semua 23 perusahaan daerah. Yang saham - saham kecil kita kaji, kita mau keluar saja daripada rugi terus," katanya seusai rapat kerja BUMD di Balaikota, Kamis (14/3/2013).
Ahok tidak merinci perusahaan mana yang akan dilepas sahamnya karena masih butuh pengkajian oleh Asisten Perekonomian dan Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Jakarta. Mengenai kepemilikan saham minoritas, lanjut Ahok, masih bisa dipertahankan asal memberi keuntungan bagi pemerintah daerah.
Tapi perusahaan yang tidak untung dipastikan pemprov akan melepas sahamnya (divestasi). "Kepemilikan saham minoritas kalau masih untung diterusin, kalau nggak untung ya divestasi," katanya.
Adapun sebelumnya DPRD menyampaikan ada dua perusahaan yang tidak menyumbang PAD yakni PT Cemani Toka distributor tinta dan PT Ratax Armada perusahaan bergerak dalam jasa transportasi taksi. Menurut Ahok dua perseroan itu masuk dalam daftar kajian untuk dijual. Namun diapastikan untuk Ratax kemungkinan besar dijual. "Ratax itu akan divestasi," jelas Ahok.
Kedua perusahaan tersebut juga menjadi catatan komisi perekonomian DPRD DKI lantaran tidak menyumbang PAD dalam beberapa tahun terakhir akibat merugi. Cemani Toka sudah lima tahun tidak mencatatkan dividen dalam pendapatan daerah, sedangkan Ratax sudah tiga tahun.
Asisten Perekonomian dan Administrasi DKI Hasan Basri Saleh belum tahu konsep holding company BUMD yang akan disusun. Rangkaian menuju pembentukan sebuah perusahaan induk harus dibahas bersama DPRD DKI untuk membuat rancangan peraturan daerah holding BUMD. "Nanti dulu dong, kan belum dibikin. Ini saja baru perintah ya lagi diproses," katanya.
DPRD DKI Jakarta mengapresiasi langkah Pemprov untuk merevitalisasi BUMD. Dewan menyarankan kepada Pemprov juga menahan diri memasukkan dividen menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana menegaskan laba ditahan Perusda tidak bakal mempengaruhi postur APBD DKI yang mencapai Rp49,9 triliun. Diperkirakan target PAD dari perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini hanya sekitar Rp600 miliar bisa ditutup sektor lain.
"Saya menyarankan eksekutif menahan diri terhadap dividen, penerimaan PAD lebih baik digunakan untuk penumbuhan BUMD sendiri," katanya.
Mengenai pembentukan holding, Dewan menyarankan diawali perusahaan sejenis dulu kemudian disusul dalam satu perusahaan holding bersama yang dipegang oleh orang yang profesional di bidangnya.
Daftar BUMD DKI Jakarta
Berdasarkan data dari Badan Penanaman Modal dan Promosi Provinsi DKI Jakarta, berikut ini disampaikandaftar Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta :
A. Kelompok Bidang Properti
1. PT. Jaya Nur Sukses
2. PT. JIEP
3. PT. KBN
4. PT. Jakarta Propertindo
5. PD Pembangunan Sarana Jaya
6. PT Pembangunan Jaya
7. BP. LIP Pulogadung
8. BP. THR Lokasari
B. Kelompok Bidang Hotel dan Pariwisata
1. PT. Jakarta Tourisindo
2. PT. Pembangunan Jaya Ancol
3. PT. Pakuan
4. PT. Grahasari Surya Jaya
5. PT JIE ( Jakarta Int. Expo )
6. PT Ratax Armada
C. Kelompok Bidang Perdagangan dan Industri
1. PD. Pasar Jaya
2. PD. Dharma Jaya
3. PT. Food Station Tjipinang Jaya
4. PT. Cemani Toka
5. PT. Rheem Indonesia
6. PT. Delta Djakarta, Tbk
7. PT. Bumi Grafika Jaya
8. PT. Alakasa Industrindo, Tbk
9. PT. Determinan Indah
D. Kelompok Bidang Perbankan / Keuangan
1. PT. Bank DKI
2. PT. Asuransi Bangun Askrida
E. Kelompok Bidang Jasa / Utilitas
1. PD. AM Jaya
2. PAL Jaya
(faa)