BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menilai aplikasi LAPOR (bernama Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) sangat mudah diakses oleh masyarakat sehingga pihaknya memilih aplikasi itu untuk menyerap aspirasi rakay.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerangkan nilai jual LAPOR terletak di pengaksesan yang simple, terintegrasi, transparan, kredibel, cepat, kolaboratif dan partisipatif.
Selain itu, lanjutnya, data pendukung laporannya tidak sulit diunggah, bisa anonim dan rahasia.
”Disebut simple karena pintu masuknya banyak dan kayak facebook lah. Warga pasti tertarik. Kita sudah uji coba sejak Januari 2013,” ujar Ahok usai penandatanganan MoU Pemprov DKI Jakarta dengan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian dan Pembangunan (UKP4) hari ini, Kamis (18/4/2013).
Menurutnya, LAPOR! telah terbuki memudahkan kerja Pemprov DKI dalam menangani isu-isu primer di ibukota. Seperti banjir, infrastruktur hingga kesehatan. LAPOR! juga mendongkrak efektifitas dan efisiensi kerja Pemprov DKI, karena partisipasi langsung dari segenap lapisan menjadi sangat optimal, mulai dari tingkat Gubernur hingga satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto mengungkapkan potensi gadget dan media sosial dimanfaatkan sebagai instrument layanan keluhan (complaint handling) seputar pengawasan pembangunan.
Berawal dari terintegrasinya ke dalam sistem monitoring Presiden di Bina Graha kemudian meluas ke kantor kementerian atau lembaga, Kuntoro menyatakan kini LAPOR! Dilirik oleh pemerintah daerah. Dalam konteks daerah, Pemprov DKI merupakan pionir dalam penerapan sistem ini di pemerintahan daerahnya.