BISNIS.COM, JAKARTA—Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama menilai mundurnya 16 rumah sakit swasta dari kerja sama Kartu Jakarta Sehat (KJS) merupakan evaluasi yang baik.
Sejak awal rumah sakit sudah bilang dengan premi Rp23.000 per orang tidak bisa jalan. Namun, Ahok menawarkan kepada pihak rumah sakit untuk melakukan uji coba dua bulan ternyata benar mereka keberatan, karena klaim terlalu kecil.
“Sebenarnya dari awal rumah sakit sudah bilang tidak bisa masuk pak Rp23.000. Kan tidak mungkin beradu argumentasi dengan pusat dengan BPJS kesehatan, lebih baik Anda jalankan dua bulan nanti kita evaluasi,” ujarnya di Balai Kota DKI, Senin (20/5/2013).
Evaluasi KJS direncanakan pada Juni menghitung untuk semua harga-harga premi dan klaim sebagai acuan melaksanakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di seluruh Indonesia pada Januari 2014.
“Ini merupakan suatu evaluasi yang baik, kalau memang [premi Rp23.000] tidak cukup kita minta ke DPR RI, Menkeu, Menkes, pasti akan minta dinaikkan nilainya. Kalau tidak, tidak mungkin BPJS jalan secara nasional, DKI saja Rp23.000 pada mengeluh rugi, menkeu keluarnya Rp15.700,” jelasnya.