BISNIS.COM, JAKARTA—Masih buruknya pelayanan air minum di Jakarta, membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama geram.
Ahok mengatakan di kawasan elit sekali pun yang membayar dengan tarif yang lebih mahal, sering merasa kecewa dengan pelayanan air minum.
Menurutnya, rumah orang kaya di Kawasan Pluit rata-rata memiliki kolam renang yang menunjukkan tempat tinggal mewah.
Namun, bagi Ahok, sebuah kolam renang bukan hanya sekedar gaya-gayaan rumah mewah, tetapi sebagai penampung air untuk diminum.
Ahok mengatakan di Perumahan Pantai Mutiara Pluit Penjaringan Jakarta Utara, air minumnya masih terasa asin. Selain itu, lanjutnya, pasokan air dari penyedia layanan kepada pelanggan sering mampet, sehingga banyak warga di Jakarta Utara membuat penampungan besar untuk persiapan stok air tawar.
"Jadi bikin kolam renang bukan gaya-gayaan, tapi jaga-jaga kalau nggak ada air," katanya dalam sambutan peresmian Gedung Workshop Meter Aetra di Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Ahok juga bercerita ketika menjabat Bupati Belitung Timur, rumahnya hampir tidak ditempati, tetapi tetap bayar air Rp1,2 juta. “Alasannya ada bak yang bocor tidak terkontrol. Meteran 15 tahun juga ngga diganti," katanya.
Menurutnya, pemakaian air tidak wajar harusnya dicek pipanya kemudian dicari tahu penyebabnya agar pelayanan tidak mengecewakan. "Ini tidak dilakukan karena perusahaan air monopoli, beranggapan masyarakat yang butuh," tukasnya.