Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA - Pusat perbelanjaan berpotensi untuk dikembangkan di enam kawasan yang diarahkan sebagai kawasan transit oriented development (TOD ).

TOD merupakan konsep keterhubungan area permukiman dan komersial dengan sarana transportasi publik (transit oriented development/TOD).

Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Nirwana Yoga menyebutkan keenam kawasan tersebut adalah kawasan Dukuh Atas, Manggarai, Senen, Harmoni, Grogol, dan Lebak Bulus.

Dia menjelaskan pada dasarnya, kebijakan pembangunan area komersial, termasuk di dalamnya pusat perbelanjaan, sebenarnya telah diatur di dalam Peraturan Daerah (Perda) No.1/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030. Sebagai penjabaran atas Perda RTRW ini, lanjutnya, saat ini pemprov tengah menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) 2030.

“Ini sebenarnya bisa jadi peluang bagi para pengelola pusat belanja untuk memberikan masukan kepada Gubernur dan DPRD dalam pengembangan 6 kawasan TOD tersebut, mumpung RDTR 2030 sedang disusun,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (5/12/2013).

Dengan begitu, lanjutnya, pembangunan pusat perbelanjaan bisa sesuai dengan keinginan pemprov yang ingin mengarahkan Jakarta ke konsep TOD dan tidak merusak tata ruang DKI. Pasalnya, jelasnya, pada saat ini, 80% pembangunan di DKI tidak sejalan dengan RTRW dan RDTR sebelumnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pernah menyampaikan pembangunan pusat perbelanjaan bisa dilakukan jika selaras dengan konsep TOD yang diusung oleh pemprov.

Selain itu, pria yang akrab disapa Ahok ini menyarankan pembangunan pusat perbelanjaan sebaiknya diarahkan ke wilayah Jakarta Timur karena masih banyak area yang berpeluang dijadikan pusat perbelanjaan baru.

Menanggapi saran Ahok, Nirwana Yoga berpendapat pembangunan pusat perbelanjaan bisa dibangun di mana saja selama pembangunannya sesuai dengan RTRW dan RDTR yang telah disusun.

“Jadi bukan diarahkan ke Jakarta Timur atau ke mana, yang penting pembangunannya sesuai dengan RTRW dan RDTR yang perencanaannya hingga 20 tahun ke depan,” ujarnya.   

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper