Bisnis.com, BEKASI - Kediaman almarhum Sopyan Hadi bin Ade Rukim (20 tahun), salah satu dari lima korban tewas akibat kecelakaan kereta api Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk bahan bakar Pertamina pada Senin kemarin, makin sesak oleh pelayat.
Keluarga korban, kerabat, tetangga, dan masyarakat sekitar memadati rumah bercat biru beralamat di Jalan RA.Kartini Gang Mawar 3 RT 002 RW 002 No.41 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur itu.
Di jalanan, lalu lintas juga sedikit tersendat karena beberapa kendaraan parkir di badan jalan menuju gang rumah duka. Sejak tadi malam, keramaian tak kunjung reda dari rumah duka meski jenazah almarhum Sophan Hadi belum tiba.
Keluarga kini menunggu kedatangan jenazah petugas pelayanan KRL itu di rumah duka. Barilana (28 tahun), perwakilan keluarga korban, mengatakan jenazah almarhum kini masih di semayamkan di Stasiun Gambir Jakarta untuk dilakukan upacara penghormatan.
"Informasinya jam 5, rombongan baru berangkat menuju Bekasi, jadi kira-kira jam 6 malam baru sampai. Almarhum akan dikebumikan malam ini juga," kata Bariklana di rumah duka, Selasa (10/12/2013).
Ketika suara sirene ambulans meraung dari kejauhan, seketika masyarakat berhamburan menuju pintu gerbang gang, berharap jenazah almarhum tiba. Ternyata yang dinanti belum tiba, itu hanya suara ambulans dari rumah sakit yang berdekatan dengan rumah duka.
Sejumlah pegawai PT KAI dan PT KAI Commuter Jabodetabek bahkan sudah tiba dari tadi malam, bergantian menemani keluarga korban. Sejumlah karangan bunga ungkapan bela sungkawa pun berdatangan dari PT KCJ hingga Prudential.
Selain Sopyan Hadi, korban lainnya ialah masinis Darman Prasetyo, asisten masinis Agus Suroto (24 tahun), Rosa Kesauliya (73 tahunn penumpang), dan satu penumpang belum bisa teridentifikasi. Sopyan Hadi menjadi teknisi di PT KAI Commuter Jabodetabek.