Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syarat Belum Terpenuhi, Jokowi Belum Teken Perjanjian Monorel

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku sampai saat ini belum menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan sarana transportasi massal monorel antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan PT Jakarta Monorel (JM).
Contoh monorel/Bisnis
Contoh monorel/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku sampai saat ini belum menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan sarana transportasi massal monorel antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan PT Jakarta Monorel (JM).

"Sampai sekarang perjanjian kerja sama itu belum saya tandatangani karena masih ada syarat-syarat yang belum dipenuhi oleh PT JM. Persyaratan itu harus dipenuhi dulu," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2014)

Menurutnya, ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh PT JM, antara lain terkait kelengkapan dokumen 'financial crossing', kajian teknis serta aspek legal.

"Syarat-syarat yang kita minta memang ketat. Selain itu, kita juga tunggu dokumen pembayaran tiang pancang. Makanya, harus dilengkapi dulu. Kalau sudah lengkap, baru bisa kita tandatangani. Tapi kalau belum, berarti belum bisa kita proses," ujar Jokowi.

Meskipun demikian, dia mengaku tetap optimistis pembangunan sarana transportasi masal tersebut akan berjalan dan selesai tepat waktu, asalkan seluruh proses, baik pelengkapan dokumen atau pengerjaannya dikerjakan dengan cepat.

"Kita sudah berikan waktu hingga awal 2013 lalu untuk melengkapi dokumen-dokumen itu. Tapi, PT JM memastikan kalau proyek monorel tetap berjalan. Testing tanah dan desain stasiun juga dipersiapkan. Kita optimis saja lah," tutur Jokowi.

Sementara itu, Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarwo Handayani mengungkapkan kerja sama Pemprov DKI dengan PT JM baru dapat dilakukan jika seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.

"Syarat-syarat yang harus dilengkapi itu termasuk mengenai desain penataan ruang, seperti stasiun-stasiun dan sebagainya. Kalau itu sudah ada, baru kita bisa bekerja sama," ungkap perempuan yang akrab disapa Yani itu.

Oleh karena itu, rencananya, pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan PT JM untuk memastikan kelengkapan dokumen-dokumen tersebut.

"Dalam minggu ini, kita punya rencana untuk bertemu dengan mereka (PT JM). Kita akan bahas semua dokumen dan permasalahan, termasuk juga soal hutang tiang-tiang pancang," tambah Yani.

Transportasi berbasis rel itu kelak akan memiliki dua jalur, yakni Jalur Green Line (Semanggi-Casablanca-Kuningan-Sudirman-Karet-Semanggi) dan jalur Blue Line (Kampung Melayu-Casablanca-Karet-Tanah Abang-Roxy-Mall Taman Anggrek). Diharapkan, monorel sudah dapat beroperasi mulai 2016.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper