Bisnis.com, JAKARTA - Muhammad Akbar, yang baru saja menduduki jabatan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, menggantikan Udar Pristono, mendapat pesan khusus dari Ahok.
Wakil Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama meminta Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Akbar yang baru saja dilantik agar tidak terlibat dalam pengadaan barang seperti bus Transjakarta.
"Jangan lagi ikut-ikutan dalam pengadaan bus, lebih baik serahin semua ke PT Transjakarta termasuk halte dan terminal. Enggak boleh ngurusin proyek itu melulu," ujar Ahok di Balai Kota, Selasa (18/2/2014).
Menurut Ahok, lebih baik kepala dinas perhubungan berfokus mengatasi kemacetan di Jakarta.
"Kepala dinas bagi shift petugas saat warga Jakarta pada pulang kerja untuk membantu polisi mengatur lalu lintas. Jangan malah pada ikutan pulang," jelasnya.
Dinas perhubungan, lanjut Ahok, juga dapat menambah marka jalan, memasang yellow box, sistem CCTV dan monitor agar dapat membantu polisi dalam menilang.
Tidak hanya itu, Ahok juga meminta dinas perhubungan bekerja sama dengan dinas pekerjaan umum untuk melaporkan titik jalan mana saja yang masih berlubang dan rusak.
Hal tersebut tidak pernah dilakukan kepala dinas perhubungan sebelumnya yakni Udar Pristono untuk mengatur lalu lintas.
"Ini yang tidak pernah dilaporkan sebelumnya, urusan sepele tetapi enggak beres," kata Ahok.
Ahok juga berpesan kepada Muhammad Akbar agar dalam menjalankan tugas dapat memberikan kuasa wewenang kepada suku dinas masing-masing wilayah administrasi sehingga pekerjaan dapat segera terselesaikan. (Bisnis.com)