Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Relokasi Warga Bantaran Kali Ciliwung Ditunda, Simak Alasannya

Pemprov DKI masih melakukan pendataan jumlah warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung dan kepemilikan Izin Mendirikan Bangunan sebelum melakukan relokasi.
Ilustrasi-Banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur (9/1/2013)./Antara
Ilustrasi-Banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur (9/1/2013)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana relokasi warga di kawasan bantaran Kali Ciliwung mengalami penundaan.

Saat ini, Pemprov DKI masih melakukan pendataan jumlah warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung dan kepemilikan Izin Mendirikan Bangunan sebelum melakukan relokasi.

Walikota Jakarta Timur Krisdianto menuturkan jumlah warga yang akan direlokasi di bantaran Kali Ciliwung diperkirakan mencapai 2.O00 kepala keluarga.

Warga yang akan direlokasi berada di kawasan yang akan terkena imbas pelebaran Kali Ciliwung dan pembangunan sheet pile.

"Warga yang didata baru di RW 6 dan RW 7 berjumlah 188 KK. Ada delapan RW yang ada di bantaran Kali Ciliwung," ujar Krisdianto di Balai Kota, Senin (24/2/2014).

Namun, lanjutnya, dari 188 KK tersebut belum diketahui bangunan mana saja yang tidak memiliki IMB.

Relokasi warga ke sejumlah rusun menunggu terlebih dahulu informasi dari dinas penertiban dan pengawasan bangunan, P2B.

"Kalau mereka punya IMB, relokasi akan tertunda karena belum tahu apakah mendapatkan ganti rugi atau tidak," tutur Krisdianto.

Rencananya, warga Kampung Pulo akan direlokasi ke rusun Komarudin yang dapat menampung 400 hingga 500 KK.

Krisdianto mengatakan, warga yang bersedia direlokasi meminta Pemprov DKI untuk memperbaiki kembali lokasi tersebut karena terdapat genangan dan cat tembok yang sudah mengelupas.

Di sisi lain, Krisdianto berharap warga juga mau direlokasi ke rusun yang berada jauh dari pusat kota karena keterbatasan jumlah rusun di tengah kota.

"Yang direlokasi banyak tetapi mereka hanya mau di tengah kota. Jumlah rusun di pusat kota sangat terbatas," ucapnya.

Saat ini lebar Kali Ciliwung yang berada di Kawasan Kampung Pulo hanya 10 meter, padahal pada masa Pemerintahan Belanda hanya memiliki lebar 50 m.

Krisdianto menuturkan, akan dilakukan pelebaran antara 35 hingga 57 m dan akan ditambah 7,5 m untuk jalan inspeksi di pinggir Kali Ciliwung.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama pernah meminta agar warga Kampung Pulo memberikan tanah selebar 20 m dari bantaran Kali Ciliwung kepada Pemprov DKI untuk membangun sheet pile.

"10 bulan lagi akan banjir. Saya hanya minta 20 meter dari pinggir kali untuk bangun sheet pile tahun ini. Saya jamin tidak akan terkena banjir lagi," kata Ahok.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper